Rabu, 03 Oktober 2012

WISATA JOGJA


WISATA JOGJA




MALIOBORO


   

Alamat: Jl. Malioboro, Yogyakarta, Indonesia
Berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti karangan bunga, Malioboro menjadi kembang yang pesonanya mampu menarik wisatawan. Tak hanya sarat kisah dan kenangan, Malioboro juga menjadi surga cinderamata di jantung Kota Jogja.
MALIOBORO
Menyusuri Jalan Karangan Bunga dan Surga Cinderamata di Jantung Kota Jogja
Matahari bersinar terik saat ribuan orang berdesak-desakan di sepanjang Jalan Malioboro. Mereka tidak hanya berdiri di trotoar namun meluber hingga badan jalan. Suasana begitu gaduh dan riuh. Tawa yang membuncah, jerit klakson mobil, alunan gamelan kaset, hingga teriakan pedagang yang menjajakan makanan dan mainan anak-anak berbaur menjadi satu. Setelah menunggu berjam-jam, akhirnya rombongan kirab yang ditunggu pun muncul. Diawali oleh Bregada Prajurit Lombok Abang, iring-iringan kereta kencana mulai berjalan pelan. Kilatan blitz kamera dan gemuruh tepuk tangan menyambut saat pasangan pengantin lewat. Semua berdesakan ingin menyakasikan pasangan GKR Bendara dan KPH Yudhanegara yang terus melambaikan tangan dan menebarkan senyum ramah.
Itulah pemandangan yang terlihat saat rombongan kirab pawiwahan ageng putri bungsu Sultan Hamengku Buwono X lewat dari Keraton Yogyakarta menuju Bangsal Kepatihan. Ribuan orang berjejalan memenuhi Jalan Malioboro yang membentang dari utara ke selatan. Dalam bahasa Sansekerta, malioboro berarti jalan karangan bunga karena pada zaman dulu ketika Keraton mengadakan acara, jalan sepanjang 1 km ini akan dipenuhi karangan bunga. Meski waktu terus bergulir dan jaman telah berubah, posisi Malioboro sebagai jalan utama tempat dilangsungkannya aneka kirab dan perayaan tidak pernah berubah. Hingga saat ini Malioboro, Benteng Vredeburg, dan Titik Nol masih menjadi tempat dilangsungkannya beragam karnaval mulai dari gelaran Jogja Java Carnival, Pekan Budaya Tionghoa, Festival Kesenian Yogyakarta, Karnaval Malioboro, dan masih banyak lainnya.
Sebelum berubah menjadi jalanan yang ramai, Malioboro hanyalah ruas jalan yang sepi dengan pohon asam tumbuh di kanan dan kirinya. Jalan ini hanya dilewati oleh masyarakat yang hendak ke Keraton atau kompleks kawasan Indische pertama di Jogja seperti Loji Besar (Benteng Vredeburg), Loji Kecil (kawasan di sebelah Gedung Agung), Loji Kebon (Gedung Agung), maupun Loji Setan (Kantor DPRD). Namun keberadaan Pasar Gede atau Pasar Beringharjo di sisi selatan serta adanya permukiman etnis Tionghoa di daerah Ketandan lambat laun mendongkrak perekonomian di kawasan tersebut. Kelompok Tionghoa menjadikan Malioboro sebagai kanal bisnisnya, sehingga kawasan perdagangan yang awalnya berpusat di Beringharjo dan Pecinan akhirnya meluas ke arah utara hingga Stasiun Tugu.
Melihat Malioboro yang berkembang pesat menjadi denyut nadi perdagangan dan pusat belanja, seorang kawan berujar bahwa Malioboro merupakan baby talk dari "mari yok borong". Di Malioboro Anda bisa memborong aneka barang yang diinginkan mulai dari pernik cantik, cinderamata unik, batik klasik, emas dan permata hingga peralatan rumah tangga. Bagi penggemar cinderamata, Malioboro menjadi surga perburuan yang asyik. Berjalan kaki di bahu jalan sambil menawar aneka barang yang dijual oleh pedagang kaki lima akan menjadi pengalaman tersendiri. Aneka cinderamata buatan lokal seperti batik, hiasan rotan, perak, kerajinan bambu, wayang kulit, blangkon, miniatur kendaraan tradisional, asesoris, hingga gantungan kunci semua bisa ditemukan dengan mudah. Jika pandai menawar, barang-barang tersebut bisa dibawa pulang dengan harga yang terbilang murah.
Selain menjadi pusat perdagangan, jalan yang merupakan bagian dari sumbu imajiner yang menghubungkan Pantai Parangtritis, Panggung Krapyak, Kraton Yogyakarta, Tugu, dan Gunung Merapi ini pernah menjadi sarang serta panggung pertunjukan para seniman Malioboro pimpinan Umbu Landu Paranggi. Dari mereka pulalah budaya duduk lesehan di trotoar dipopulerkan yang akhirnya mengakar dan sangat identik dengan Malioboro. Menikmati makan malam yang romantis di warung lesehan sembari mendengarkan pengamen jalanan mendendangkan lagu "Yogyakarta" milik Kla Project akan menjadi pengalaman yang sangat membekas di hati.
Malioboro adalah rangkaian sejarah, kisah, dan kenangan yang saling berkelindan di tiap benak orang yang pernah menyambanginya. Pesona jalan ini tak pernah pudar oleh jaman. Eksotisme Malioboro terus berpendar hingga kini dan menginspirasi banyak orang, serta memaksa mereka untuk terus kembali ke Yogyakarta. Seperti kalimat awal yang ada dalam sajak Melodia karya Umbu Landu Paranggi "Cintalah yang membuat diriku betah sesekali bertahan", kenangan dan kecintaan banyak orang terhadap Malioboro lah yang membuat ruas jalan ini terus bertahan hingga kini.
Keterangan: Karnaval dan acara yang berlangsung di Kawasan Malioboro biasanya bersifat insidental dengan waktu pelaksanaan yang tidak menentu. Namun ada beberapa kegiatan yang rutin diselenggarakan setiap tahun seperti Jogja Java Carnival yang selalu dilaksanakan tiap bulan Oktober, Festival Kesenian Yogyakarta pada bulan Juni hingga Juli, serta Pekan Kebudayaan Tionghoa yang dilaksanakan berdekatan dengan perayaan tahun baru China (Imlek).











PASAR BERINGHARJO

   

Pasar Beringharjo telah digunakan sebagai tempat jual beli sejak tahun 1758. Tawarannya kini kian lengkap; mulai dari batik, jajanan pasar, jejamuan, hingga patung Budha seharga ratusan ribu.
Beringharjo, Pasar Tradisional Terlengkap di Yogyakarta
Pasar Beringharjo menjadi sebuah bagian dari Malioboro yang sayang untuk dilewatkan. Bagaimana tidak, pasar ini telah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama ratusan tahun dan keberadaannya mempunyai makna filosofis. Pasar yang telah berkali-kali dipugar ini melambangkan satu tahapan kehidupan manusia yang masih berkutat dengan pemenuhan kebutuhan ekonominya. Selain itu, Beringharjo juga merupakan salah satu pilar 'Catur Tunggal' (terdiri dari Kraton, Alun-Alun Utara, Kraton, dan Pasar Beringharjo) yang melambangkan fungsi ekonomi.
Wilayah Pasar Beringharjo mulanya merupakan hutan beringin. Tak lama setelah berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, tepatnya tahun 1758, wilayah pasar ini dijadikan tempat transaksi ekonomi oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya. Ratusan tahun kemudian, pada tahun 1925, barulah tempat transaksi ekonomi ini memiliki sebuah bangunan permanen. Nama 'Beringharjo' sendiri diberikan oleh Hamengku Buwono IX, artinya wilayah yang semula pohon beringin (bering) diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (harjo). Kini, para wisatawan memaknai pasar ini sebagai tempat belanja yang menyenangkan.
Bagian depan dan belakang bangunan pasar sebelah barat merupakan tempat yang tepat untuk memanjakan lidah dengan jajanan pasar. Di sebelah utara bagian depan, dapat dijumpai brem bulat dengan tekstur lebih lembut dari brem Madiun dan krasikan (semacam dodol dari tepung beras, gula jawa, dan hancuran wijen). Di sebelah selatan, dapat ditemui bakpia isi kacang hijau yang biasa dijual masih hangat dan kue basah seperti hung kwe dan nagasari. Sementara bagian belakang umumnya menjual panganan yang tahan lama seperti ting-ting yang terbuat dari karamel yang dicampur kacang.
Bila hendak membeli batik, Beringharjo adalah tempat terbaik karena koleksi batiknya lengkap. Mulai batik kain maupun sudah jadi pakaian, bahan katun hingga sutra, dan harga puluhan ribu sampai hampir sejuta tersedia di pasar ini. Koleksi batik kain dijumpai di los pasar bagian barat sebelah utara. Sementara koleksi pakaian batik dijumpai hampir di seluruh pasar bagian barat. Selain pakaian batik, los pasar bagian barat juga menawarkan baju surjan, blangkon, dan sarung tenun maupun batik. Sandal dan tas yang dijual dengan harga miring dapat dijumpai di sekitar eskalator pasar bagian barat.
Berjalan ke lantai dua pasar bagian timur, jangan heran bila mencium aroma jejamuan. Tempat itu merupakan pusat penjualan bahan dasar jamu Jawa dan rempah-rempah. Bahan jamu yang dijual misalnya kunyit yang biasa dipakai untuk membuat kunyit asam dan temulawak yang dipakai untuk membuat jamu terkenal sangat pahit. Rempah-rempah yang ditawarkan adalah jahe (biasa diolah menjadi minuman ronde ataupun hanya dibakar, direbus dan dicampur gula batu) dan kayu (dipakai untuk memperkaya citarasa minuman seperti wedang jahe, kopi, teh dan kadang digunakan sebagai pengganti bubuk coklat pada cappucino).
Pasar ini juga tempat yang tepat untuk berburu barang antik. Sentra penjualan barang antik terdapat di lantai 3 pasar bagian timur. Di tempat itu, anda bisa mendapati mesin ketik tua, helm buatan tahun 60-an yang bagian depannya memiliki mika sebatas hidung dan sebagainya. Di lantai itu pula, anda dapat memburu barang bekas berkualitas bila mau. Berbagai macam barang bekas impor seperti sepatu, tas, bahkan pakaian dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga aslinya dengan kualitas yang masih baik. Tentu butuh kejelian dalam memilih.
Puas berkeliling di bagian dalam pasar, tiba saatnya untuk menjelajahi daerah sekitar pasar dengan tawarannya yang tak kalah menarik. Kawasan Lor Pasar yang dahulu dikenal dengan Kampung Pecinan adalah wilayah yang paling terkenal. Anda bisa mencari kaset-kaset oldies dari musisi tahun 50-an yang jarang ditemui di tempat lain dengan harga paling mahal Rp 50.000,00. Selain itu, terdapat juga kerajinan logam berupa patung Budha dalam berbagai posisi seharga Rp 250.000,00. Bagi pengoleksi uang lama, tempat ini juga menjual uang lama dari berbagai negara, bahkan yang digunakan tahun 30-an.
Jika haus, meminum es cendol khas Yogyakarta adalah adalah pilihan jitu. Es cendol Yogyakarta memiliki citarasa yang lebih kaya dari es cendol Banjarnegara dan Bandung. Isinya tidak hanya cendol, tetapi juga cam cau (semacam agar-agar yang terbuat dari daun cam cau) dan cendol putih yang terbuat dari tepung beras. Minuman lain yang tersedia adalah es kelapa muda dengan sirup gula jawa dan jamu seperti kunyit asam dan beras kencur. Harga minuman pun tak mahal, hanya sekitar Rp. 1000 sampai Rp. 2000.
Meski pasar resmi tutup pukul 17.00 WIB, tetapi dinamika pedagang tidak berhenti pada jam itu. Bagian depan pasar masih menawarkan berbagai macam panganan khas. Martabak dengan berbagai isinya, terang bulan yang legit bercampur coklat dan kacang, serta klepon isi gula jawa yang lezat bisa dibeli setiap sorenya. Sekitar pukul 18.00 WIB hingga lewat tengah malam, biasanya terdapat penjual gudeg di depan pasar yang juga menawarkan kikil dan varian oseng-oseng. Sambil makan, anda bisa mendengarkan musik tradisional Jawa yang diputar atau bercakap dengan penjual yang biasanya menyapa dengan akrab. Lengkap sudah.












Museum Wayang Kekayon


Pendiri Museum Wayang Kekayon adalah Soejono Prawirohadikusumo. Inspirasi museum diperoleh saat studi di Gronigen, Belanda pada tahun 1966-1967. Pada waktu itu seorang direktur Rijksmuseum, Amsterdam mengemukakan adalah dosa bila di Yogyakarta tidak memiliki museum wayang dan mendirikan museum pribadi bukanlah persoalan kaya atau berduit, tetapi persoalan motivasi, ketekunan, dan kesabaran.

Kompleks Museum Wayang Kekayon terdiri dari:
Museum Wayang, terdiri dari satu unit auditorium (tempat memberi informasi mengenal asal-usul dan klasifikasi wayang) dengan sembilan unit ruang pameran yang menggelarkan segala macam wayang yang pernah ada di Jawa, ditambah beberapa wayang dari luar Jawa dan mancanegara.
Gedung induk dengan arsitektur khas Jawa.
Sejarah dalam Taman terdiri dari bangunan-bangunan yang menggambarkan sejarah bangsa Indonesia sejak zaman manusia purba, pengaruh Austronesia, Hindu, era Majapahit, pengaruh Islam, Belanda, era Kartasura, era Mangkubumi, zaman Jepang, sampai proklamasi.






Kompleks Rumah Dome
Alamat : Dusun Ngelepen


Kompleks Rumah Dome merupakan kompleks perumahan bagi warga Dusun Ngelepen Prambanan, Sleman. Keberadaan kompleks perumahan dengan bentuk yang unik ini tak dapat dipisahkan dari peristiwa gempa bumi 27 Mei 2006 lalu yang mengakibatkan kerusakan hebat dan ambruknya rumah-rumah warga. Dusun Ngelepen terkena dampak yang cukup besar akibat bencana tersebut. Perkampungan yang dahulu dijadikan tempat tinggal warga dusun ini sudah tidak memungkinkan ditempati kembali. Karena kondisi tersebut para penduduk segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Melihat keadaan tersebut, pada bulan september 2006 Lembaga Masyarakat Non-Pemerintah dan Domes for The World Foundation memberikan bantuan rumah kepada penduduk dengan donatur tunggal Ali Alabar pemilik Emaar Property Dubai.

Bentuk bangunan yang unik menjadi karakter lokasi wisata Rumah Dome. Bentuknya yang seperti kubah atau setengah telur ini mengingatkan kita akan rumah teletubies yaitu serial boneka yang sangat disukai anak-anak dan pernah booming beberapa waktu lalu. Karena hal itu, warga yang tinggal di sekitar kompleks Rumah Dome terbiasa menyebutnya Rumah Teletubies.








Museum Batik


Museum Batik Yogyakarta merupakan Museum Batik pertama di Yogyakarta. Museum tersebut diresmikan pada tanggal 12 Mei 1977 oleh Kanwil P & K Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atas prakarsa keluarga Hadi Nugroho. Uniknya tempat tersebut di kelola oleh pihak swasta dan dijadikan tempat tinggal pemiliknya. Museum Batik Yogyakarta memperoleh penghargaan dari MURI (Museum Rekor Indonesia) atas karya batik sulaman terbesar berukuran 90 x 400 cm² pada rahun 2000. Setelah itu pada tahun 2001 museum tersebut memperoleh lagi penghargaan dari MURI sebagai pelopor berdirinya museum sulaman pertama di Indonesia.
Koleksi batik pada Museum Batik Yogyakarta dapat dikatakan cukup lengkap. Tidak hanya batik gaya Yogyakarta, museum tersebut juga memiliki koleksi Batik Klaten, Batik Solo, Batik Pekalongan, dan Batik Banyumas. Untuk koleksi jenis motifnya, kebanyakan terdapat motif pinggiran, pesisiran, terang bulan, juga motif esuk-sore. Bentuk dari batik-batik ini seperti kain panjang dan ada juga yang seperti sarung.
Terdapat pula sulaman hasil karya pemilik museum, diantaranya berupa gambar Soekarno, Soeharto, Hamengku Buwono IX, Tuanku Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Megawati, Bunda Theresa, dan Paus Yohanes Paulus II.
Tidak akan lengkap museum tanpa benda-benda antik dan kuno. Museum Batik Yogyakarta memiliki batik tertua yang dibuat pada tahun 1840. Dan ada pula koleksi tua lain yang tidak kalah antiknya seperti Kain Panjang Soga Jawa sekitar tahun 1950-1960, Sarung Panjang Soga Jawa sekitar tahun 1920-1930 buatan Nyonya Lie Djing Kiem dari Yogyakarta, dan Sarung Isen-isen Antik sekitar tahun 1880-1890 buatan EV. Zeuylen dari pekalongan. Seluruh koleksi tersebut tersusun dengan rapi dalam lemari kaca yang tipis, agar pengunjung dapat melihatnya secara jelas dari arah depan juga belakang.





Jeron Beteng Heritage Trail

Keraton adalah salah satu tempat wisata di Yogyakarta yang menarik untuk dikunjungi. Di sini kita bisa belajar banyak mengenai sejarah Yogyakarta, terutama yang berada di komplek Istana Kraton Yogyakarta, Tamansari, dan Museum Sonobudaya dan Museum Kereta. Pesona menarik yang sampai saat ini belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal sebagai lokasi wisata.
Benteng yang disebut sebagai benteng Baluwertini dulunya merupakan alat pertahanan yang melindungi kerajaan dari serangan musuh-musuhnya. Beteng Baluwerti antara lain terdiri empat buah pojok beteng dan lima buah plengkung sebagai pintu masuk ke dalam wilayah Jeron Beteng, Alun-alun Utara dan Selatan serta Regol Pangurakan. Sementara itu pusaka budaya yang ada di Jeron Beteng adalah beberapa masjid, beberapa dalem (rumah bangsawan), berbagai rumah tradisional, museum kereta, Museum Sonobudoyo, Museum Gamelan, Pasar Ngasem, kandang gajah dan bengkel wayang.
Pantai Parangtritis


Pantai Parangtritis merupakan salah satu pantai yang menjadi tujuan wisata utama di Yogyakarta. Pantai yang terkenal dengan sebutan Pantai Selatan menyimpan sejuta pesona baik pandangan alamnya maupun legendanya, terletak di Kabupaten Bantul. Legenda Nyai Roro Kidul sangat kuat melekat di hati mastarakat Jawa, baik sebagai penguasa pantai selatan maupun sebagai suami raja-raja Jawa. Pantai Parangtritis saat ini menjadi salah satu tujuan wisata utama selain Kraton dan Kaliurang.

Pantai Kukup


Panyai Kukup yang terletak di Kabupaten Gunung Kidul merupakan pantai unggulan dengan kekuatan biota laun dan pasir putihnya. Pantai ini memiliki kelebihan karang pantai sehingga sangat nyaman untuk bersantai dengan keluarga.


Pantai Wedi Ombo
Hit: 6223

Pantai Wediombo terletak di Kabupaten Gunung Kidul, merupakan pantai yang masih memperlihatkan keaslian alamnya. Pantai alami denga panorama yang sangat indah, berbentuk teluk dengan hamparan pasir putihnya sangat sering dipergunakan untuk menikmati suasana sunset dengan sempurna.

Puncak Merapi
Hit: 5712

Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api teraktif di dunai. Meskipun terlihat garang, namun puncak gunung ini sangat indah dinikmati, terutama bagi para pecinta alam. Wisata petualangan (trackking) banyak ditawarkan kepada wisatawan untuk bisa menikmati keindahan Yogyakarta dari atas gunung. Gunung yang menjadi gunung suci bagi masyarakat Jawa terletak di perbatasan DIY dan Jawa Tengah.

Makanan Gudeg


Gudeg (bahasa Jawa gudheg) adalah makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan dibumbui dengan kluwek. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal gorengkrecek.
Ada berbagai varian gudeg, antara lain:
Gudeg Kering, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh kental, jauh lebih kental daripada santan pada masakan padang.
Gudeg Basah, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh encer.
Gudeg Solo, yaitu gudeg yang arehnya berwarna putih.
Pusat Oleh-oleh Kuliner Pathuk


Bakpia adalah nama makanan khas Jogja yang kerap dipakai sebagai oleh-oleh wisatawan yang datang ke Jogja. Pusat pembuatan bakpia selama ini dikenal di Pathuk, sebuah kawasan di belakang Malioboro, tepatnya di sebelah barat kawasan Malioboro. Kawasan ini sangat terkenal karena merupakan salah satu pusat kuliner di Kota Yogyakarta dan menjadi "jujugan" wisatawan untuk mencari oleh-oleh khas Jogja.
Kampung Wisata Dipowinatan


Dipowinatan atau yang lebih dikenal dengan Dipowisata merupakan sebuah kampung yang terletak di tengah kota Yogyakarta dengan dinamika kehidupan sosial yang tidak berbeda jauh dengan kampung yang lain yang ada di kota Yogyakarta. Akan tetapi masyarakat Dipowinatan mampu memberikan nilai yang berbeda dimana potensi kampung yang ada dikemas menjadi sebuah daya tarik wisata yang membawa pengunjung/wisatawan pada kehidupan asli masyarakat kampung Yogyakarta. Banyak wisatawan yang sudah berkunjung ke kampung wisata Dipowinatan khususnya wisatawan dari Ceko dan saat ini mulai dikembangkan pasar Eropa Timur lainnya..
Berbagai kegiatan yang dapat dinikmati wisatawab di kampung wisata Dipowinatan adalah :
1. Blusukan atau jalan-jalan menikmati suasasna kampung Dipowinatan.
2. Kunjungan atau bertemu pada sebuah keluarga Jawa
3. Menikmati nilai tradisi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
4. Menikmati sajian seni budaya dan tradisi masyarakat Jawa

Desa Wisata Fauna


Burung kuntul adalah daya tarik utama yang ternyata menyimpan pesona atraksi magis tersendiri. Burung kuntul yang langka ini dapat ditemui dalam komunitas yang banyak di desa Ketingan, Tirtoadi, Mlati.

Desa Wisata Budaya


Memiliki keunggulan seni tradisionalnya seperti: Sholawat, cokekan, angguk, pek bung, uyon-uyon, wayang kulit, jathilan, tradisi budaya hidup masyarakatnya dan rumah-rumah tradisionalnya.

Adapun desa wisata budaya meliputi:
Brayut, Pandowoharjo, Sleman.
Tanjung, Donoharjo, Ngaglik.
Sambi, Pakembinangun, Pakem.
Grogol, Margodadi, Seyegan
Mlangi,  Nogotirto, Gamping
Candi Abang, Jogotirto, Berbah
Plempoh, Bokoharjo, Prambanan
Srowolan, Purwobinangun, Pakem
Pajangan, Pandowoharja, Sleman

Desa Wisata Agro


Kabupaten Sleman merupakan penghasil salak yang cukup dikenal, untuk menikmati berbagai macam jenis salak yang ada di Sleman wisatawan dapat mengunjungi Desa Wisata Agro ini. Dari salak Pondoh, salak Gading, salak Madu, serta berbagai hasil olahannya.

Adapun desa wisata Agro meliputi:
Gabugan, Donokerto, Turi
Jambu, Kepuharjo, Cangkringan
Trumpon, Merdikorejo, Tempel
Kelor, Bangunkerto, Turi

Kraton Yogyakarta Hadinigrat


Kraton Yogyakarta adalah obyek utama di Kota Yogyakarta. Bangunan Bersejarah yang merupakan istana dan tempat tinggal dari Sultan Hamengku Buwana dan keluarganya ini berdiri sejak tahun 1756. Kraton Yogyakarta dengan segala adat istiadat dan budayanya menjadi ruh kehidupan masyarakat Yogyakarta. Kraton Yogyakarta juga menjadi obyek wisata utama di Kota Yogyakarta baik dari sisi peninggalan bangunannya maupun adat istiadat yang ada di dalamnya. Di Kraton Yogyakarta di samping dapat dinikmati keindahan masa lalu melalui arsitektur bangunannya, dapat juga dinikmati kesenian tradisional yang disajikan setiap harinya di Bangsal Manganti. Saat ini Kraton Yogyakarta ditempati oleh keluarga Sultan Hamengku Buwana X yang menjadi raja sekaligus gubernur di Yogyakarta.

Buka    :    Senin – Minggu         08.00-14.00
                  Jum’at                       08.00-12.00

Desa Wisata Lereng Merapi


Obyek wisata ini menawarkan trekking lintas lereng Merapi, dan nikmatnya makanan tradisi setempat.
Adapun desa wisata lereng Merapi meliputi:
Kaliurang Timur, Hargobinangun, Pakem
Turgo, Purwobinangun, Pakem
Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan
Tunggularum, Wonokerto, Turi
Desa Wisata Kerajinan


Memenuhi keinginan wisatawan yang ingin berbelanja hasil kerajinan dari bambu, kayu, mendong dan sutera.
Adapun desa wisata kerajinan meliputi:
Sendari, Tirtoadi, Mlati
Brajan, Sendangagung, Moyudan
Gamplong, Sumber Rahayu, Moyudan
Malangan, sumberagung, Moyudan
Dukuh, Wirobrajan
 Desa Wisata Pertanian

wisatawan dapat melihat sistem pertanian tradisional di berbagai Desa Wisata pertanian ini sekaligus menikmati hasil pertanian dan perikanan seperti udang galah dan ikan air tawar.
Adapun desa wisata pertanian meliputi:
Jamur, Sendangrejo, Minggir
Garongan, Wonokerto, Turi
Bokesan, Sindumartani, Ngempla
TUGU JOGJA



Tugu sebagai landmark paling terkenal dari Kota Yogyakarta. Pada awalnya bentuk tugu adalah Golong-Gilig yang emiliki makna satu kesatuan tekad cipta, rasa dan karsa. sebagai salah satu poros imajiner antasa laut selatan, kraton, dan Gunung Merapi. dibangun sekutar setahun setelah kraton dibangu.
Secara rinci, bangunan Tugu Jogja saat awal dibangun berbentukGolong-Gilig tiang silinder yang mengerucut ke atas. Bagian dasarnya berupa pagar yang melingkar sementara bagian puncaknya berbentuk bulat. Ketinggian bangunan tugu pada awalnya mencapai 25 meter.
Semuanya berubah pada tanggal 10 Juni 1867. Gempa yang mengguncang Yogyakarta saat itu membuat bangunan tugu runtuh  dan pada tahun 1889, saat pemerintah Belanda merenovasi bangunan tugu. Tugu dibuat dengan bentuk persegi dengan tiap sisi dihiasi semacam prasasti yang menunjukkan siapa saja yang terlibat dalam renovasi itu. Bagian puncak tugu tak lagi bulat, tetapi berbentuk kerucut yang runcing. Ketinggian bangunan juga menjadi lebih rendah, hanya setinggi 15 meter atau 10 meter lebih rendah dari bangunan semula. Sejak saat itu, tugu ini disebut juga sebagai De Witt Paal atau Tugu Pal Putih.
Begitu identiknya Tugu Jogja dengan Kota Yogyakarta, membuat banyak mahasiswa perantau mengungkapkan rasa senangnya setelah dinyatakan lulus kuliah dengan memeluk atau mencium Tugu Jogja atau sekadar berfoto denganya. Mungkin hal itu juga sebagai ungkapan sayang kepada Kota Yogyakarta yang akan segera ditinggalkannya, sekaligus ikrar bahwa suatu saat nanti ia pasti akan mengunjungi kota tercinta ini lagi.






Alun-alun Selatan


Alun-alun Kidul (Selatan) adalah alun-alun di bagian Selatan Keraton Yogyakarta. Alun-alun Kidul sering pula disebut sebagai Pengkeran. Pengkeran berasal dari kata pengker (bentuk krama) dari mburi (belakang). Hal tersebut sesuai dengan keletakan alun-alun Kidul yang memang terletak di belakang keraton. Alun-alun ini dikelilingi oleh tembok persegi yang memiliki lima gapura, satu buah di sisi selatan serta di sisi timur dan barat masing-masing dua buah. Di antara gapura utara dan selatan di sisi barat terdapat ngGajahan sebuah kandang guna memelihara gajah milik Sultan. Di sekeliling alun-alun ditanami pohon mangga (Mangifera indica; famili Anacardiaceae), pakel (Mangifera sp; famili Anacardiaceae), dan kuini (Mangifera odoranta; famili Anacardiaceae). Pohon beringin hanya terdapat dua pasang. Sepasang di tengah alun-alun yang dinamakan Supit Urang (harfiah=capit udang) dan sepasang lagi di kanan-kiri gapura sisi selatan yang dinamakan Wok(dari kata bewok, harfiaf=jenggot). Dari gapura sisi selatan terdapat jalan Gading yang menghubungkan dengan Plengkung Nirbaya.
Alun-alun selatan, dulunya tempat latihan baris prajurit keraton, sehari sebelum upacara grebeg. Tempat itu juga sebagai ajang sowan abdi dalem wedana prajurit berserta anak buahnya, di malam bulan Puasa tanggal 23, 25, 27 dan 29. Namun sejak Sri Sultan HB VIII bertahta, pisowanan ini dihentikan.
ada satu tradisi permainan yang sangat menarik di alun alun selatan yang disebut Masangin. Masangin adalah memasuki celah di antara dua pohon beringin di tengah alun-alun itu dalam keadaan mata tertutup. Tampaknya sepele, tapi tak gampang. Banyak yang menjajal, tapi gagal. Selalu berbelok arah. anda ingin mencoba????

WISATA JAWA TIMUR


WISATA JAWA TIMUR

GUNUNG BROMO


Gunung Bromo bukan hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia, tetapi sudah menjadi agenda kunjungan wisata bagi masyarakat dunia. Tidak pernah sepi dari kunjungan para turis, bahkan mereka betah berhari-hari tinggal disana.
Meniti tangga menuju puncak Gunung Bromountuk menyaksikan terbitnya matahari bukan suatu hal yang terlalu berlebihan. Namun bermain-main dibibir kepundan yang menganga kemudian merayap turun menjejakkan kaki telanjang pada magma beku untuk mengukir nama kemudian mengabadikannya, barangkali hanya bisa dilakukan di Bromo tidak ditempat lain.

Gunung Bromo berada dikawasan pelestarian alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan merupakan Taman Nasional paling spektakuler dan paling mudah dikunjungi diantara Taman Nasional lainnya yang ada di Indonesia yang terletak antara 1.000 – 3.676 meter diatas permukaan air laut. Wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terletak pada rangkaian pegunungan berapi yang merupakan salah satu dari rangkaian besar pegunungan yang terbentang sepanjang Pulau Jawa. Dibagian utara pegunungan Tengger terdapat kaldera Tengger yang sangat indah dan menarik, garis tengahnya mencapai 8-10 kilometer, sedang dindingnya yang terjal Tingginya antara 200–700 meter.


Dasar Kaldera Tengger berupa laut pasir seluas 5.290 ha, terdapat Gunung Bromo (2.392 m), Gunung Batok (2.470 m), Gunung Kursi (3.392 m), Gunung Watangan (2.601 m), dan Gunung Widodaren (2.600 m). Gunung Bromo merupakan gunung yang masih aktif yang pada waktu tertentu mengeluarkan asap. Disamping untuk tujuan pariwisata, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru berfungsi pula untuk : Penelitian, Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Pendidikan, Konservasi dan Pembinaan Cinta Alam.

Seperti pada umumnya Taman Nasional lainnya di Indonesia, pengelolaan Taman Nasional ini dilaksanakan oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang kantornya berada di Malang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Perlindungan Hutan dan Pelestarian alam, Departemen Kehutanan.

Menurut Schmidt and Ferguson type iklim di kawasan Taman Nasional Bromo TenggerSemeru tergolong type C dan D. Sedangkan musim hujan berlangsung pada bulan Oktober sampai Maret. Suhu rata-rata berkisar antara 7-18 derajat celcius. Type vegetasi hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah type Hutan Hujan Pegunungan yang terdiri dari Hutan Tinggi, Hutan Alfin, Hutan Cemara, Padang Rumput dan vegetasi Kaldera. Tumbuhan yang banyak dijumpai adalah Cemara (Casuarina junghuhniana), Akasia (accaccia decurens), Mentigi (Vacinium varingaefolium), Adas (Anethum graveolens), Senduro atau bagi masyarakat Tengger disebut bunga Tanalayu dan juga sering disebut sebagai bunga Edelwise (Anaphalis javanica), dan berbagai jenis anggrek alam di daerah Semeru selatan

Pintu gerbang utama menuju ke Laut Pasir dan Gunung Bromo melalui Cemorolawang. Kawasan ini merupakan daerah wisata yang paling ramai terutama pada hari libur. Beberapa aktivitas dapat dilakukan di daerah ini antara lain : berkemah, menikmati pemandangan alam, berkuda menuju Lautan Pasir atau berjalan kaki. Untuk mencapai puncak Gunung Bromo dapat menaiki tangga yang telah disediakan. Kawah Gunung Bromo merupakan kawah yang menganga lebar

Pemandangan matahari terbit di Gunung Bromo sangat indah dan menjadi daya tarik tersendiri dan untuk menikmatinya kita dapat berangkat dari Cemorolawang pada jam 04.00 WIB.
Kawah Ijen
Kawah Ijen, terletak di Banyuwangi, Jawa Timur. Wisata ini pernah dipublikasikan dan terkenal Sampai Negara Perancis melalui Tayangan Ushuwaia Adventure yang memperlihatkan Nicolai Hulot sang-penjelajah
Kawah Ijen ternyata mudah untuk dikunjungi melalui Banyuwangi atau Bondowoso.



Keunikan yang utama dari wisata Kawah Ijen selain dari pada panoramanya yang sangat indah adalah melihat penambangan belerang tradisional yang diangkut dengan cara dipikul tenaga manusia. Penambangan tradisional ini konon hanya terdapat di Indonesia saja (Welirang dan Ijen). Beban yang diangkut masing-masing per orangnya sampai seberat 85kg.

Beban ini luar biasa berat buat kebanyakan orang, manakala belerang diangkut melalui dinding kaldera yang curam dan 800m menuruni gunung sejauh 3km. Penghasilan yang diterima seorang pemikul rata-rata 25 ribu rupiah per harinya, atau sekitar 300 rupiah per kilonya. Seorang pemikul biasanya hanya mampu membawa turun satu kali setiap harinya, karena beratnya pekerjaan. Beberapa ratus meter terdapat sebuah bangunan bundar kuno peninggalan Belanda bertuliskan “Pengairan Kawah Ijen”, yang sekarang disebut sebagai Pos Bundar, sebuah pos dimana para penambang menimbang muatannya dan mendapatkan secarik kertas tentang muatan dan nilainya.

Perjalanan wisata ke kawah Ijen, dimulai dari Paltuding 1,600 mdpl, sebuah pos Perhutani di kaki gunung Merapi- Ijen. Dari sini jalan tanah menanjak ke ketinggian 2,400m dpl dengan waktu tempuh 2 jam jalan santai. Sepanjang perjalanan banyak berpapasan dengan pemikul belerang yang ramah bertukar salam.

Tiba di bibir kawah, pemandangan menakjubkan berada di depan mata. Sebuah danau hijau tosca dengan diameter 1 km berselimutkan kabut dan asap belerang berada jauh dibawah. Penambang-penambang belerang terlihat kecil dari atas. Untuk menuju ke sumber penghasil belerang tsb., kita perlu menuruni bebatuan tebing kaldera melalui jalan setapak yang dilalui penambang. Sapu tangan basah sangat diperlukan, karena seringkali arah angin bertiup membawa asap menuju ke jalur penurunan.

Didasar kawah, sejajar dengan permukaan danau terdapat tempat pengambilan belerang. Asap putih pekat keluar menyembur am pipa besi yang dihubungkan ke sumber belerang. Lelehan 600oC fumarol berwarna merah membara meleleh keluar dan membeku karena udara dingin, membentuk padatan belerang berwarna kuning terang.

Terkadang bara fumarol menyala tak terkendali, yang biasanya segera disiram air untuk mencegah reaksi piroporik berantai. Batu-batuan belerang ini dipotong dengan linggis dan diangkut kedlm keranjang. Bernapas dlm lingkungan spt. ini dibutuhkan perjuangan tersendiri, para penambang umumnya bekerja sambil menggigit kain sarung atau potongan kain seadanya sebagai penapis udara.

Selain langsung menuju muka danau, berkeliling kaldera dapat dilakukan dengan memakan waktu kurang lebih seharian penuh. Pendakian ke kawah Ijen umumnya disarankan dimulai pada pagi hari. Demi alasan keamanan, pendakian ke kawah ijen dari Paltuding ditutup selepas pukul 14:00, karena pekatnya asap dan kemungkinan arah angin yang mengarah ke jalur pendakian. Untuk mengejar perjalanan di pagi hari, pengunjung disarankan menginap di lokasi terdekat di Bondowoso, kota pegunungan yang bersih, atau di Situbondo sebuah kota pantai.

Jika anda menyukai suasana perkebunan, tempat yang berkesan untuk bermalam adalah Guest House Perkebunan Kopi PTP Nusantara XII di Kalisat, Jampit. Guest house ini terletak didalam kompleks perumahan perkebunan pada ketinggian sekitar 1,200 mdpl. Selain itu juga tersedia Pondok Wisata di Paltuding yang cukup bersih, atau membuka tenda di bumi perkemahan Paltuding. Temparature rata-rata di sekitar kawah Ijen adalah 13 oC di siang hari dan 2 oC di malam hari.








Air Terjun Coban Rondo


Air terjun Coban Rondo adalah air terjun yang cantik di lereng Gunung Panderman yang berjarak kurang lebih sekitar 32 km ke arah barat dari kota Malang, sangat menarik untuk dilihat dan dikunjungi.dengan melewati rute kota Malang-Pujon.sesampainya di pujon akan ada Gapura Selamat Datang Di Kawasan Wisata Air Terjun Coban Rondo

Ketinggian air terjun Coban Rondo ini sekitar 60 meter. Pengunjung dapat menemukan dan menikmati panorama yang indah dan kesan damai di sekitar air terjun.

Fasilitas: ground camp, jogging track, memancing atau bermain dengan gajah dari Gajah 'Sekolah Waykambas Lampung - Sumatra.
air terjun ini terletak di desa Pandesari, Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur (sekitar 32 km ke Barat dari Kota Malang).

Kunjungi air terjun Coban Rondo pariwisata dan menikmati pemandangan alam dengan udara segar.





Pulau merah



Pulau merah merupakan wisata pantai yang terletak di ujung selatan Kabupaten banyuwangi,Jawa Timur. mempunyai sesuatu keunikan berupa gunung kecil yang berada ditengah pantai yang warna tanahnya berwarna merah, karena itu dinamakan pantai pulau merah.
di sebelah timur pantai terdapat pegunungan, yang konon kabarnya mempunyai kekayaan alam yang tersembunyi. ke sebelah selatan pulau kita dapat menikmati indahnya sunset di sore hari. +- 50 meter ke barat terdapat pelabuhan pelelangan ikan yang cukup besar.pantai pancer.pada tahun 1996 pernah terjadi bencana alam yang sangat besar yaitu Tsunami,


banyak warga pantai pulau merah yang menjadi korban karenanya. namun sekarang keindahan pantai pulau merah kembali pulih dengan ciri khasnya yang mungkin satu-satunya dibanyuwangi. jika anda penasaran silahkan datang dan menikmati indahnya pantai pulau merahbersama keluarga,untuk berakhir pekan atau bertamasya.

PANTAI PASIR PUTIH

Pantai Pasir Putih di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dikenal karena hamparan pasirnya yang putih. Tak hanya itu, morfologi pantai inipun terbilang unik. Topografinya yang melengkung menghadap ke laut dengan latar belakang hutan membentuk gugusan panorama yang sangat indah. Ke arah utara, wisatawan dapat melihat luasnya laut utara Jawa dengan garis putih di pinggir pantai. Di belakangnya, rimbunan hutan menyajikan kesejukan


Pasir Putih merupakan salah satu tujuan wisata pantai andalan bagi Provinsi Jawa Timur. Hal ini karena letaknya yang strategis, yaitu di pinggiran jalan utama Surabaya-Banyuwangi. Wisatawan yang ingin menuju ke Bali (dari Surabaya), atau menuju Gunung Bromo (dariBanyuwangi), biasanya mampir untuk beristirahat dan menyaksikan keindahan panorama yang disuguhkan, terutama menikmati eloknya matahari terbenam (sunset).
Keistimewaan

Berbagai macam olahraga laut seperti berenang, menyelam, maupun berselancar dapat dilakukan di pantai ini. Jika enggan berenang, pengunjung dapat menaiki perahu untuk berlayar dan menikmati pemandangan bawah laut. Beragam hiburan seperti konser musik dan bermacam lomba seperti lomba selancar, memancing, dan lomba perahu nelayan tradisional sering diadakan untuk memuaskan para wisatawan.

Selain itu, pada bulan Oktober para nelayan biasanya mengadakan upacara Petik Laut, yaitu melarung makanan, jajanan, dan kepala lembu ke tengah laut sebagai upaya memohon berkah hasil laut dari Tuhan. Pada upacara ini tak jarang diadakan pementasan musik ?Gandrung?, yaitu musik tradisional yang populer di daerah Banyuwangi dan sekitarnya.



Air Terjun Nglirip



Wisatanesia.com-Tempat wisata air terjun "Nglirip" terletak di wilayah kecamatan Singgahan, ± 35 KM arah barat daya dari Kota Tuban.Jawa Timur.
Yang tampak oleh mata jika berada di bawah air terjun Nglirip adalah derasnya air yang jatuh dengan bebas dari ketinggian kurang lebih 25 M, satu hal lagi jika Anda perhatikan dengan baik bahwa terdapat Goa yang cukup besar di balik air terjun ini. Dahulu kala dipercayai sebagai tempat bersemedi bagi leluhur yang berilmu tinggi, ada juga yang mengatakan didalam goa ini dahulu terdapat seorang wanita yang menanti kekasihnya sampai sekarang, tentunya tinggal rohnya saja. Penduduk sekitar percaya bahwa sewaktu-waktu wanita ini akan keluar untuk berbelanja, tetapi orang tidak ada yang mengetahui wujud dari wanita ini.

Jika Anda kearah timur dari lokasi air terjun, Anda akan mendapatkan lokasi sumber air alam (kerawak) yang keluar dengan derasnya di tepian sungai. Sudah pasti Anda ingin untuk bermandi-ria. Lokasi ini masih sangat alami, belum ada bangunan apapun, dan sekali lagi agar berhati-hati karena banjir dadakan dapat datang tiba-tiba terutama di musim hujan.







Danau Kastoba



Danau Kastoba Merupakan danau eksotik yang ada di Kabupaten Gresik,Jawa Timur.Untuk menikmati keindahan dan pesona Danau Kastoba ini dapat dicapai dengan berjalan kaki. Terletak di Desa Paromaan Kecamatan Tambak,Gresik,Jawa Timur. di puncak ketinggian dan berada di tengah-tengah Pulau Putri Bawean. Dengan prasarana jalan setapak.

Danau Kastoba Merupakan Danau yang mempunyai kenyamanan tersendiri bagi para pecinta alam, selain itu di tempat ini terdapat banyak spesies satwa yang langka, aneka serangga yang takkan mungkin sama jenisnya dengan serangga di pelosok Indonesia, sehingga lokasi ini mempunyai daya tarik luar biasa dan sulit dibandingkan dengan obyek wisata yang ada di tempat wisata lainnya.

Petilasan Sri Aji Joyoboyo



Wisatanesia.com-Objek wisata Petilasan Sri Aji Joyoboyo terletak di desa Menang pagukabupaten Kediri,Jawa Timur, sekitar ± 8 km ke arah timur dari kota Kediri. Jadilah tempat dimana Sri Aji Joyoboyo Loka Mukso kalah dengan fisik itu. Sri Aji Joyoboyo adalah RajaKediri pada abad XII dan terkenal dengan buku "Jongko Joyoboyo" yang berisi tentang perkiraan kasus di masa depan. Setiap 1 Suro di adat yang dilakukan oleh Yayasan Hontodento - Yogyakarta bersama dengan pemerintah kabupaten Kediri. Obyek wisata ini pengunjung dapat menyaksikan bangunan peninggalan kerajaan Kediri, seperti tempat mukso, bangunan balai - balai dan kuluk sebagai + tinggi 4 meter.Wisata Indonesia Surga Dunia.




Pulau Selayar

Pulau Selayar ini merupakan Pulau yang berada di tengah laut, terlepas dengan daratan Pulau Bawean,Gresik Jawa Timur. Daya tariknya adalah bila air laut surut, pelancong bisa berjalan kaki mengelilingi pulau tersebut sambil menikmati terjangan ombak kecil dan desiran angin laut.

Sekeliling Pulau Selayar di tengah laut ini penuh dengan pemandangan batu karang dan semak belukar. Dapat dicapai dengan transportasi laut maupun darat sejauh +/- 4.5 Km


Candi Singosari


Candi Singosari, juga dikenal sebagai Candi Kendedes, didirikan untuk menghormati Raja Kertanegara, raja terakhir dari dinasti Singosari yang meninggal pada tahun 1292 AD. Ini didirikan pada 1300 masehi di saat yang sama ketika ritual Sradha terjadi. Di sekitar candi terdapat dua patung raksasa yang disebut Dwarapala, yang diyakini penjaga pintu masuk ke istana.

Candi Singosari ini telah disimpan cerita sejarah yang selalu diingat oleh publik Malang.Namun, Candi Singosari merupakan simbol eksistensi Kabupaten Malang dari tahun lalu.

Candi Singosari adalah candi Hindu - Buddha peninggalan bersejarah Kerajaan Singhasari yang berlokasi di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur,Indonesia.

Sebagai candi Jawa Timur lainnya, Candi Singosari terbentuk dari batu bata merah dan diatur dalam membangun kerucut, disebut candi. Candi ini juga memiliki relief cantik yang menggambarkan besar Kerajaan Singosari tahun lalu.



Berdasarkan penyebutannya pada Kitab Negarakertagama pupuh 37:7 dan 38:3 serta Prasasti Gajah Mada bertanggal 1351 M di halaman komplek candi, candi Singosari ini merupakan tempat "pendharmaan" bagi raja Singasari terakhir, Sang Kertanegara, yang mangkat pada tahun 1292 akibat istana diserang tentara Gelang-gelang yang dipimpin oleh Jayakatwang. Kuat dugaan, candi ini tidak pernah selesai dibangun.Objek Wisata Di Indonesia Surga Dunia.


Pemandian Air Panas Cangar

Pemandian Air Panas Cangar Wisatawan benar-benar akan dibuat kerasan berlama-lama berada di wisata pemandian air panas Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soerjo Cangar. Di obyek wisata yang terletak di Dusun Cangar, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu,Kabupaten Malang,Jawa Timur ini wisatawan bisa berendam hingga berjam-jam di kolam air hangat. Untuk masuk di kawasan wisata alam ini, anda cukup membayar Rp. 2.700 per orang.

Berbekal tiket ini, Anda bisa menikmati semua potensi wisata di kawasan ini. Tidak hanya kolam air hangat, anda pun bisa menikmati suasana alam sekitar yang masih perawan. Anda tidak perlu kaget menyaksikan aneka satwa hutan seperti monyet yang masih bisa hidup bebas. Satwa-satwa ini bebas bergelantungan di beberapa dahan pohon. Aksi para monyet ini tentu menjadi hiburan pelengkap berwisata pemandian air panas Cangar.

Selain bisa menikmati sensasi Air Terjun Coban Talun, Coban Rais lalu berendam di air panas Cangar, Anda juga bisa menelusuri rimbunnya Tahura Raden Soeryo. Kawasan ini sangat cocok untuk berkemah (camping). Disini anda juga bisa melihat dari dekat sumber mata air Arboretum yang menjadi penghidupan masyarakat di 14 Kota/Kabupaten di Jawa Timur. Di Arboretum, Anda bisa melihat secara langsung koleksi aneka tanaman langka dan Padang Rumput Lalijiwo yang terhampar luas seakan tanpa batas.


Museum Trinil

Museum Trinil terletak sekitar 12 kilometer di sebelah barat kota Ngawi dalam arah yang sama monumen Suryo. Ini merupakan kompleks mitos fosil manusia purba (prasejarah pria fosil) (Pitecanthropus erectus) dan juga fosil hidup kuno lainnya, yang telah diangkat ke dunia ilmu pengetahuan oleh arkeolog bernama Eugene Dubois sejak 1891.
Dalam kompleks mitos ini terdapat berbagai macam fasilitas seperti: tempat untuk menyimpan fosil apapun eksposisi nya, laboratorium fosil, dan lain-lain di mana semuanya terletak di sisi sungai Solo.

Setelah mengamati koleksi museum dan identifikasi ilmiah mereka, kemudian pengunjung dapat menikmati arah sisi sungai Solo dari ketinggian, kita dapat membayangkan fragmen kehidupan masyarakat prasejarah di bawah naungan hutan tropis di samping Solo sungai, seolah-olah kita telah menjadi terpisah dari mereka.
Kebun raya purwodadi
Kebun raya purwodadi adalah salah satu wisata andalan di kabupaten pasuruan,Jawa Timur. kebun raya purwodadi berdiri pada 30 januari 1941, dimana awal berdirinya kebun raya purwodadi ini difungsikan sebagai penelitian tanaman perkebunan di Indonesia.
 
Saat ini selain sebagai tempat penelitian perkebunan, kebun raya purwodadi juga sebagai salah satu taman wisata bagi wisatawan local, setiap hari kebun raya purwodadi ini banyak dikunjungi wisatawan yang ingin merefreshingkan dirinya yang tiap hari sibuk dengan aktifitas sehari-hari dan kepengapan polusi udara. dulu, saya sendiri sering banget berkunjung ketempat ini, hanya sekedar ingin jalan-jalan sambil cuci mata melihat muda mudi yang bergandengan tangan berjalan melewati petak-petak tanaman,

tak jarang pula melihat pasangan yang sedang mojok (pacaran disudut sepi dibawah pohon), jadi cerita masa lalu nich.., ok lanjut aja dech.., di kebun raya ini ada ribuan koleksi tanaman, yang dibagi menjadi 8 jenis, diantaranya:
Koleksi Anggrek, untuk kategori anggrek ini diletakkan di rumah kaca ada juga yang di luar, yang letaknya disebelah barat taman. Ada ratusan spesies anggrek ada disini. Bagi penggemar anggrek bisa melihat koleksinya disini.

Koleksi bambu, untuk kategory bambu ini kebun raya purwodadi mempunyai 30 jenis bambu, yang diantaranya diambil dari pulau jawa, sulawesi, maluku, dan dari luar negeri seperti Thailand, china, dan birma.untuk tanaman bambu ini terletak disebelah selatan kebun raya.

Koleksi Palem, untuk kategori palem ini terletak ditengah kebun raya, palem ini merupakan salah satu tanaman yang berumur ratusan tahun.
Koleksi Paku, untuk kategori tanaman paku ini kebun raya purwodadi mempunyai 60 jenis tanaman paku. Tanaman paku ini terletak disebelah timur kebun raya yang lokasinya dekat dengan sungai dan air terjun yang ada disana.

koleksi Polong-polongan, untuk kategori polong – polongan ini kebun raya purwodadi mempunyai 157 jenis tanaman polong – polongan, yang terdiri dari 70 marga. Untuk kategori ini berada disebelah utara kebun raya.
Koleksi Obat, untuk kategori ini berada di sebelah timur kebun raya,. Untuk tanaman obat ini saya belum mengetahui jelas detailnya, yang pasti saya melihat banyak buah mengkudu/pace disana.Wisata Indonesia Surga Dunia

Pendakian Argopuro
Tiga punggung gunung dan pegunungan yang membatasi selatan Probolinggo yaitu pegunungan Tengger dengan Bromo, gunung Lamongan dan dataran tinggi Yang, bukan hanya menyajikan panorama yang mempesona, namun juga menantang untuk ditaklukkan yang menarik adalah kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang.
 
kumpulan bukit-bukit memiliki daya tarik dan keunikan yang khas sehingga mendorong bagi para peneliti dan kelompok Pecinta Alam dari berbagai Perguruan Tinggi seluruh Indonesia untuk mengadakan pendakian sampai puncak Argopuro Medan sulit dengan tebing terjal dan lembah curam, ranjau-ranjau alam yang menghadang sepanjang jalan adalah pada semak-semak menjelang tiba di Puncak Argopuro, perlu diwaspadai ranjau-ranjau alami berupa tumbuhan perdu yang dikenal sebagai pohon beracun atau daun menyengat.

Batang, tangkai dan permukaan helai daunnya dipenuhi duri yang bila menggores atau menyentuh kulit, menimbulkan rasa gatal bercampur nyeri disertai panas, nyaris seperti pengaruh cairan berbisa yang ditusukkan oleh sengat lebah, lipan atau kalajengking. Tetapi anehnya, kadang-kadang sengatan tersebut secara mendadak dapat menyembuhkan beberapa penyakit diantaranya rematik.



dari binatang dan hewan melata yang berbahaya seperti ular, lipan, dan sebagainya. Terpaan angin dingin menyambut bersahabat para penakluk Puncak Argopuro (3.088 meter). Setiap pendaki pasti berdecak kagum.

Di Argopuroyang merupakan puncak paling tinggi diantara puluhan bukit yang berhimpit di Dataran Tinggi Yang, terdapat pelataran luas dengan puing-puing bangunan runtuh yang berserakan. Meski sudah berabad-abad tak terawat, disana sini masih tersisa bentuk-bentuk bangunan utama, pondasi terpendam yang merupakan batas-batas ruang, pintu-pintu masuk dan pintu penghubung, pura pemujaan, tempat semedi, dan gapura utama.

Enggan rasanya meninggalkan lokasi memukau ini. Namun masih ada lokasi menarik yang perlu disinggahi. Setelah dari Puncak Argopuro atau lebih dikenal “Istana Rengganis”, kita kembali menuju Cicentor untuk meneruskan perjalanan ke Si Kasur. Mengitari bukit Batu Lempeng, menuruni Pondok Celot, melewati Taman Sarang Labah-labah yang dikenal dengan nama Si Mesem yang artinya tersenyum. Dilokasi ini pengunjung hampir pasti tersenyum dan tersenyum, mengagumi keajaiban alam.

Dimana-mana bertebaran sarang laba-laba. Yang tersaji kemudian adalah hamparan padang rumput yang sangat luas bagaikan kasur, sehingga lokasi ini dinamakan “Si Kasur”.

Dilokasi Si Kasur, terdapat dua buah bungalow yang tinggal pondasi dan separuh dinding batu, namun berdiri sangat kokoh. Bekas bangunan Tuan Ladebour (Belanda) ini dilengkapi dengan pondasi landasan pesawat terbang. Pada peta kawasan Dataran Tinggi Yang, lokasi ini disebut Alun-Alun Besar. Tidak jauh dari dekat bangunan tersebut yang sekarang ditandai dengan sebutan Cemara Satu, terdapat mata air yang disebut Sungai Kolbu dengan selada air terhampar disepanjang hulu sungai cagar alam itu. Sayur segar yang lezat ini agaknya memang disediakan bagi mereka yang bertenda di Si Kasur.

Goa Akbar

Jika anda sedang mengunjungi kota Tuban, jangan sampai tak menjejakkan kaki ke Goa Akbar yang terletak di Ngaban, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding,Tuban,Jawa Timur. lebih kurang satu kilometer dari pusat KotaTuban. Berbeda dengan umumnya goa yang kerap menimbulkan kesan menyeramkan dan dihuni banyak kelelawar, goa yang berada di bawah Pasar Baru, pasar utama Tuban, tersebut dikembangkan sebagai obyek pariwisata yang menawarkan kesejukan, kenyamanan, dan keindahan tersendiri.

Tak hanya wisata goa yang dapat dinikmati di Tuban yang terkenal dengan sebutan "Kota Seribu Goa". Sebagai daerah pesisir, Tuban yang konon merupakan salah satu pintu masuk menuju Kerajaan Majapahit itu juga kaya akan peninggalan zaman lampau yang kini menjadi daerah tujuan wisata. Antara lain terdapat makam Sunan Bonang, Museum Kambang Putih, dan Klenteng Kwan Sing Bio, satu- satunya kelenteng di Indonesia yang menggunakan kepiting sebagai simbol pada pintu gerbangnya, yang menjadi tempat wisata religius. Juga terdapat pemandian alam Bektiharjo dan pemandian air hangat Prataan. Selain itu juga terdapat wisata air terjun dan pantai.


Wisata 1000 Bunga Desa Sidomulyo


Desa Sidomulyo di kota Batu memang identik dengan Desa Bunga. Terdapat lebih dari 1.000 jenis tanaman bunga yang dibudidayakan dan tersebar di tiga dusun (Tinjumoyo, Tonggolari dan Sukorembug) yang jaraknya saling berdekatan.
Berwisata ke desa Sidomulyo agaknya sesuai khususnya bagi Anda pecinta bunga. Anda bisa menyaksikan tanaman mawar yang tumbuh di sepanjang desa yang bisa Anda petik tanpa perlu membayar, kecuali apabila Anda berminat untuk membeli.
Letaknya hanya sekitar 8 Km dari pusat kota Batu. Untuk menjangkaunya juga tak sulit. Memasuki Desa Sidomulyo, Anda langsung bisa menyimak pesona warna dari bunga-bunga yang ada di tepi kiri dan kanan jalan. Lahan pertanian dan pekarangan rumah pun penuh dengan tanaman bunga hingga tampak seperti taman.
Sejak zaman kolonial Belanda, Desa Sidomulyo sudah terkenal oleh kawasan bunga, terutama mawar. Ini disebabkan udaranya yang sejuk. Secara geografis, desa ini terletak di ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut dengan suhu sekitar 18-23 °C. Berwisata di kawasan bunga Sidomulyo, Anda akan mengetahui berbagai macam hal, mulai dari cara penanaman bunga, penyiraman, proses bunga mekar, hingga pasar bunga semua ada di sana.
Bunga-bunga yang dijual di pasar bunga "Sekar Mulyo" yang terdiri dari 13 stan etalase harganya sangat murah. Satu tanaman bunga dalam polybag dapat dibeli dengan harga sekitar Rp 200,- hingga Rp 1.000,-. Harga ditentukan dari jenis bunganya. Deretan jenis bunga yang dibudidayakan petani di antaranya, mawar, krissan, agape, bambu air, lavender, wali songo, ceplok piring, cemara, beringin putih, sakura, anggrek, dan nusa indah.




Wisata Agro Petik Apel dan Strawberry

Di Kota Wisata Batu anda juga bisa menikmati wisata agro. Mulai petik apel, petik strawberry, jeruk dan sayur-mayur. Wisatawan juga bisa memilih aneka bunga. Wisata petik apel langsung dari pohon dapat ditemui di wilayah Desa Punten, Desa Bumiaji, Sidomulyo dan sekitarnya. Atau, kalau ingin yang dekat dengan hotel bisa di kawasan wisata Kusuma Agro.
Memetik apel langsung dari pohonnya memiliki kenangan sendiri yang tak terlupakan, karena memetik apel tidak sembarangan memetik. Bukan hanya acara memetik, pengunjung juga akan diterangkan tentang ciri-ciri apel yang sudah tua dan masih muda. Karena bentuk besar bukan berarti tua. Dengan memetik apel itulah pengetahuan tentang apel akan bertambah. Dan ingat, wisata memetik apel di Indonesia hanya ada di Batu jadi sangat disayangkan jika datang ke Batu tanpa mencoba sensasi petik apelnya.

Wisata Alun-alun Kota Batu

Laksana bunga yang tengah ranum, rapi indah dan menyejukkan hati, sehingga mampu menumbuhkan berjuta inspirasi bagi siapa saja. Begitu, Alun-alun Kota Wisata Batu Jatim kian harum dan mempesona. Karena tak hanya terindah di kawasan Asia Tenggara, namun populer seiring pesatnya kunjungan wisata yang mencapai dua juta orang per tahun di Kota Apel dan Bunga ini. Bahkan, menggeliatnya pertumbuhan ekonomi masyarakatnya mencapai level empat nasional, mampu menyentuh kalbu para tamu untuk menikmati Alun-alun ini. Adalah trade mark yang dimilikiKota Wisata Batu, meski munculnya masih terbilang baru namun kian menggelorakan bumi pertiwi. Alun-alun ini sebenarnya sudah ada sejak jaman Kerajaan Singosari dulu, tapi baru direnovasi dan diresmikan pada maret 2011 lalu. Melalui momen Three Spectaculer, “Jantung” Kota Wisata Batu itu menggelegar bagai petir menyambar tiang pancang yang menjulang ke langit di Jawa Timur bahkan Indonesia tercinta. Apalagi bagi para wisatawan asal manapun, Alun-alun Kota Wisata Batu ini penuh dengan kemolekan panorama alam pegunungan yang mengelilinginya. Dan selalu menyapa ramah pada siapa saja yang menikmatinya. Tanpa terkecuali, mulai anak-anak hingga kakek nenek, apalagi bagi pecinta seni, Alun-alun ini sangat menantang dan menggairahkan untuk mengembangkan gagasan baru yang menyatu dengan keindah panorama alamnya.
Alun-alun Kota Wisata Batu adalah tempat bersantai bersama keluarga. Dilengkapi berbagai fasilitas tempat duduk eksklusif stanlish beratap glosy transparan yang berfungsi sebagai smoking area yang berada di sudut bagian barat sebelah utara dan selatan. Berjumlah 4 lokasi, di tempat duduk itu siapapun bisa memandang kemolekan Alun-alun maupun panorama pegunungan yang mengililingi kota sejuk di Jawa Timur ini. Bahkan di sore hingga malam hari, tak jauh dari lokasi duduk sebelah utara, tampak beberapa personel grup musik mengiringi ayunan langkah demi langkah para pengunjung dalam memaknai artistiknya Alun-alun. Mereka begitu santun secara berkelompok dan berdiam sembari memainkan musik-musik tradisional dan musik trendi, meski harus sabar menerima uluran tangan pengunjung yang melintas dan menikmati sajian musiknya.
Tak ketinggalan, bagi yang ingin menikmati panorama Kota Wisata Batu dan sekitarnya dari ketinggian, para pengunjung dapat menaiki “Bianglala” yang berputar pelan dari bawah hingga ke puncak berketinggian lebih dari 60m. Dari sana hamparan luas pegunungan dan hijaunya tanah hutan dan ladang pertanian masyarakat tampak menawan, disertai banyak bangunan perumahan penduduk, hotel berjajar rapi dan obyek-obyek wisata yang datar nan menjulang. Demikian, bagi keluarga yang membawa anak-anak, di Alun-alun juga disediakan beberapa Playground anak yang bisa dinikmati secara gratis. Misalnya, ayunan, lorong-lorong menyembul laksana Goa yang dinaiki anak kemudian membiarkan diri badannya meluncur ke bawah, gugusan air mancur dari dasar tanah. Replika sayuran juga mengemuka disana, diantaranya kubis, apel, kemasan susu segar pasterius. Bahkan bagi anak yang menyukai dunia binatang seperti kelinci, singa, sapi perah, gajah juga tersedia di sana meski itu berbentuk replika dari semen maupun dari foam, malah di malam hari replika para binatang itu tampak menyala terang dengan lampion. Sehingga, bila para tamu akan mengabadikan diri dengan kamera, pasti akan nampak indah dan elegan. “Disamping tanaman Apel dan sayur-sayuran, sapi perah ini merupakan replika dari daerah Batu yang masyarakatnya adalah penghasil susu sapi perah yang cukup signifikan, terutama di berbagai daerah pinggiran Kota Wisata Batu ini,” ungkap Dra. Mistin MPd, Kadinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Wisata Batu.
Areal seluas sekitar 1 hektar itu tak hanya bersih dan indah, namun modern. Terbukti, bagi yang ingin menikmati acara-acara musik live di sana terdapat media Televisi besar 40” pada pintu masuk sebelah timur yang mengetengahkan acara-acara live musik, pertandingan Sepakbola, MotoGP, Formula dan sebagainya. Begitu pun bagi para pengunjung yang ingin Online dapat bersantai mengoperasikan Laptop berWifi di tempat duduk yang banyak sekali di tengah area Alun-alun. Satu lagi, bagi pecinta seni dan kreator, alun-alun dapat dijadikan tempat menumbuhkan berjuta inspirasi untuk menghasilkan karya-karya spektakuler. Apalagi, bila berkarya kreatif yang dapat mengembangkan Kota Wisata Batu dan kesejahteraan masyarakatnya, maka tentu karya itu akan mendapatkanreward dari pemerintah secara signifikan.
Satu lagi, guna melayani para pengunjung dalam menikmati Alun-alun dan suasana Kota Wisata Batu, juga disediakan Gedung berbentuk Apel untuk sarana toilet umum yang cukup bersih. Bahkan, Pemkot melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Wisata Batu menyediakan layanan informasi pariwisata secara umum di Gedung Strawberry yang terletak di ujung paling barat Alun-alun ini. Maka itu, tak perlu berdebat, semestinya kita terus membuktikan untuk mendatangi dan menikmati sebuah “Jantung Kota” yang penuh pesona dari daerah sentra wisata di Jawa Timur ini.Have a nice visiting to Alun-alun Kota Wisata Batu.

Taman Bunga dan Pemandian Selecta

Taman rekreasi Selecta terletak di Desa Tulungrejo, Kota Batu, Jawa Timur dengan dikelilingi oleh Gunung Arjuno, Welirang dan Anjasmoro, dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dari kota Malang dan 2 jam dari kota Surabaya. Tinggi dari permukaan laut 1.150 m dengan suhu udara berkisar antara 15° C – 25° C dan kedinginan air berkisar 18° C
Selecta didirikan oleh seorang warga negara Belanda bernama Ruyter de Wildt pada tahun 1930 sebagai tempat wisata dan peristirahatan pilihan bagi warga negara Belanda saat berada di Indonesia, sesuai dengan nama Selecta yang berasal dari kata selectie yang berarti ”pilihan”. Dan pada akhirnya Selecta menjadi sebuah karya monumental bagi sebuah konsep tatanan wisata yang menggabungkan unsur keindahan dan kesejukan alam pegunungan yang menjadi cikal bakal pariwisata Jawa Timur.
Pada awal masa kemerdekaan, Selecta merupakan tempat wisata dan peristirahatan pilihan bagi semua lapisan masyarakat negeri ini, mulai dari rakyat biasa hingga elit politik negeri ini, termasuk Bung Karno dan Bung Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden di masa itu.
Dari masa kemerdekaan tersebut hingga masa sekarang, Selecta tetap mempertahankan tatanan sebagai tempat wisata eksotis yang indah dan sejuk, sehingga tetap menjadi tujuan wisata pilihan bagi semua lapisan masyarakat negeri ini dan wisatawan manca negara. Bahkan Selecta telah mengembangkan diri menjadi taman rekreasi dengan fasilitas yang lengkap tanpa mengurangi nilai sejarah dan keasriannya.
Sekarang, Selecta tidak hanya mempunyai kolam renang dengan air pegunungan yang segar dan jernih, tetapi juga dilengkapi taman bunga yang luas dan indah serta taman bermain anak dengan segala fasilitas bermain untuk anak, termasuk becak mini dan mobil mini. Kolam perahu dengan fasilitas perahu kano dan sepeda air, arena jogging seluas 6 hektar dan arena untuk berkuda serta tempat out bond yang ideal. Ketika memasuki areal taman rekreasi Selecta, pengunjung dapat dengan mudah mendapatkan tempat parkir, karena luas tempat parkir mencapai 3 hektar dan sebuah masjid yang representatif di areal tersebut. Ketika turun dari kendaraan, pengunjung disuguhi akuarium dalam ukuran yang sangat besar dipenuhi berbagai macam ikan air tawar dan sebuah gua unik yang bernama Gua Singa.
Restoran Selecta juga menyediakan berbagai masakan khas Jawa Timur dan chinesse food dalam style tempo dulu dengan cita rasa yang menggugah selera disertai pelayanan standar tinggi, dan dilengkapi berbagai gerai jajanan tradisional hingga modern. Restoran Selecta tidak hanya untuk pengunjung umum perorangan tetapi juga untuk rombongan dalam jumlah besar.
Hotel Selecta, di mana para Proklamator negeri ini pernah menginap, sekarang telah menjelma menjadi hotel dengan fasilitas modern yang lengkap tanpa meninggalkan nilai sejarah yang pernah tercatat di Hotel Selecta. Dengan fasilitas yang lengkap pada 60 kamar dan hall berkapasitas 600 orang, sangat ideal sebagai tempat pertemuan, diklat maupun acara pesta. Pelayanan prima dalam suasana kekeluargaan merupakan sikap yang dijunjung tinggi oleh Hotel Selecta.
Pasar Wisata Selecta merupakan tempat ideal untuk berbelanja, yang menyediakan berbagai macam tanaman hias, suvenir, makanan ringan khas Batu dan buah – buahan bahkan kelinci ataupun hewan piaraan yang lain.
Satu hal yang pasti, Selecta adalah taman rekreasi pilihan. Anda belum pernah ke Batu kalau anda belum pernah menginjakkan kaki di taman rekreasi Selecta, karena Selecta adalah Batu dan Batu adalah Selecta.






Pesona Wisata dan Kerajinan Magetan 2011:

Kabupaten Magetan, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Magetan. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Ngawi di utara, Kota Madiun dan Kabupaten Madiun di timur, Kabupaten Ponorogo, serta Kabupaten Karanganyardan Kabupaten Wonogiri (keduanya termasuk provinsi Jawa Tengah).

Gunung Lawu (3.265 m) terdapat di bagian barat Kabupaten Magetan, yakni perbatasan dengan Jawa Tengah. Di daerah pegunungan ini terdapat Telaga Sarangan(1000 m dpl), salah satu tempat wisata andalan kabupaten ini, yang berada di jalur wisata Magetan-Sarangan-Tawangmangu-Karanganyar.

Magetan dikenal karena kerajinan kulit (untuk alas kaki dan tas), anyaman bambu, rengginan, dan produksi jeruk pamelo (jeruk bali)serta krupuk lempengnya yang terbuat dari nasi.

Salah satu Pesona Wisata yang paling terkenal dari Kabupaten Magetan atau bisa disebut yang nomor satu adalah Telaga Sarangan.



Telaga Sarangan yang juga dikenal sebagai telaga pasir ini adalah sebuah telaga alami yang terletak di kaki Gunung Lawu, di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Berjarak sekitar 16 kilometer arah barat kota Magetan. Telaga ini luasnya sekitar 30 hektar dan berkedalaman 28 meter. Dengan suhu udara antara 18 hingga 25 derajat Celsius, Telaga Sarangan mampu menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya.

Telaga Sarangan merupakan obyek wisata andalan Magetan. Di sekeliling telaga terdapat dua hotel berbintang, 43 hotel kelas melati, dan 18 pondok wisata.Di samping puluhan kios cendera mata, pengunjung dapat pula menikmati indahnya Sarangan dengan berkuda mengitari telaga, atau mengendarai kapal cepat.Fasilitas obyek wisata lainnya pun tersedia, misalnya rumah makan, tempat bermain, pasar wisata, tempat parkir, sarana telepon umum, tempat ibadah, dan taman.

Keberadaan 19 rumah makan di sekitar telaga menjadikan para pengunjung memiliki banyak alternatif pilihan menu. Demikian pula keberadaan pedagang kaki lima yang menawarkan berbagai suvenir telah memberikan kemudahan kepada pengunjung untuk membeli oleh-oleh. Hidangan khas yang dijajakan di sekitar telaga adalah sate kelinci.

Magetan juga tertolong dengan adanya potensi industri kecil setempat yang mampu memproduksi kerajinan untuk suvenir, misalnya anyaman bambu, kerajinan kulit, dan produk makanan khas seperti emping melinjo dan lempeng (kerupuk dari nasi).

Telaga Sarangan juga memiliki layanan jasa sewa perahu dan becak air.Ada 51 perahu motor dan 13 becak air yang dapat digunakan untuk menjelajahi telaga.

Telaga Sarangan memiliki beberapa kalender event penting tahunan, yaitu labuh sesaji pada Jumat Pon bulan Ruwah, liburan sekolah di pertengahan tahun, Ledug Sura 1 Muharram, dan pesta kembang api di malam pergantian tahun.

Obyek wisata ini dapat ditempuh dari Kota Magetan; dan lokasinya tak jauh dengan Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu (Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah).

Apakah hanya itu yang merupakan Pesona Wisata dan Kerajinan Magetan ? Tentu saja tidak. Terdapat banyak Pesona Wisatadan Kerajinan Magetan yang ada di Kota Magetan. Berikut sedikit bocorannya.

Daftar Pesona Wisata dan Kerajinan Magetan
Telaga Sarangan
kerajinan gamelan patihan karangrejo
Telaga Wahyu
Candi Sadon
Candi Simbatan
Puncak Lawu
Air Terjun Pundak Kiwo
Air Terjun Tirtasari
Sentra Perkebunan Pamelo
Sentra Kerajinan Kulit Magetan
Sentra Kerajinan Anyaman Bambu Ringin Agung
Sentra Ayam Panggang Gandu
Senta Industi Batik Sidomukti
Argo Dumilah
Taman Ria Maospati
Manunggal
Pemandian Dewi Sri
Gerbang Kadipaten Purwodadi
Cemorosewu
Mojosemi Camping Ground


Dan berikut ini adalah sedikit pratinjau dari Pesona Wisata dan Kerajinan Magetan:

Kerajinan Gamelan Patihan Karangrejo




Candi Sadon

Puncak Lawu
Penasaran dengan Pesona Wisata dan Kerajinan Magetan lainnya? Jika ingin tahu, ayo berwisata ke Magetan sekarang juga . :

WISATA JAWA TENGAH


Tempat Obyek Wisata di Jawa Tengah

Baturaden



Objek Wisata Air Terjun Baturaden Jawa Tengah






Objek Wisata Baturaden Jawa Tengah

Baturaden adalah sebuah Tempat wisata di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.. Baturaden terletak di sebelah utara kota Purwokerto tepat di lereng sebelah selatan Gunung Slamet. Baturaden karena letaknya di lereng gunung menjadikan kawasan ini memiliki hawa yang sejuk dan cenderung sangat dingin terutama di malam hari. Baturaden juga merupakan daerah wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal, terutama pada hari minggu dan hari libur nasional. Kondisi tersebut menyebabkan banyak hotel dan vila didirikan di sini.
Baturaden dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Jarak dari kota Purwokerto sekitar 20 km.
Disekitar Kawasan ini dapat anda temui beberapa tempat wisata seperti :
* Pancuran Pitu Baturaden
* Pancuran Telu
* Telaga Sunyi
* Bumi Perkemahan
* Pemandian Air Panas
* Curug Ceheng
* Wahana Wista Lembah Combong
* Combong Valley Paint Ball and War Games
* Kaloka Widya Mandala

Dataran Tinggi Dieng


Pemandangan Alam Dataran Tinggi Dieng


Pemandangan Kabut Waktu Dini Hari di Dataran Tinggi Dieng Jawa tengah

Kawah Cabdradimuka Dieng Jawa Tengah




Kawah Sikidang Dieng Jawa tengah




Kawah Sileri Dieng Jawa Tengah

Candi Gatotkaca Dieng Jawa Tengah

Dieng adalah sebuah kawasan di daerah dataran tinggi di perbatasan antara Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Desa Dieng terbagi menjadi Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.Kawasan ini terletak sekitar 26 km di sebelah Utara ibukota Kabupaten Wonosobo, dengan ketinggian mencapai 6000 kaki atau 2.093 m di atas permukaan laut. Suhu di Dieng sejuk mendekati dingin. Temperatur berkisar 15—20°C di siang hari dan 10°C di malam hari. Bahkan, suhu udara terkadang dapat mencapai 0°C di pagi hari, terutama antara Juli—Agustus.
Beberapa peninggalan budaya dan alam telah dijadikan sebagai obyek wisata dan dikelola bersama oleh dua kabupaten, yaitu Banjarnegara dan Wonosobo. Berikut beberapa obyek wisata di Dieng.
* Telaga: Telaga Werna, sebuah telaga yang sering memunculkan nuansa warna merah, hijau, biru, putih, dan lembayung, Telaga Pengilon, Telaga Merdada.
* Kawah: Sikidang, Sileri, Sinila (meletus dan mengeluarkan gas beracun pada tahun 1979 dengan korban 149 jiwa), Kawah Candradimuka.
* Kompleks candi-candi Hindu yang dibangun pada abad ke-7, antara lain: Candi Gatotkaca, Candi Bima, Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Sembadra, Candi Srikandi, Candi Setyaki, Gangsiran Aswatama, dan Candi Dwarawati.
* Gua: Gua Semar, Gua Jaran, Gua Sumur. Terletak di antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon, sering digunakan sebagai tempat olah spiritual.
* Sumur Jalatunda.
* Dieng Volcanic Theater, teater untuk melihat film tentang kegunungapian di Dieng.




\





CANDI BOROBUDUR




Candi Borobudur adalah salah satu objek peninggalan masa lampau terbaik di dunia, bahkan Borobudur pernah dinobatkan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban yang ada di dunia. Candi Borobudur sejatinya merupakan kuil budha terbesar dan merupakan situs yang sering dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik maupun luar negeri sampai saat ini. Keunikan bentuk candu Borobudur membuatnya tidak ada satupun bangunan masa lampau di dunia yang menyerupainya.

Berdasarkan catatan pada prasasti yang ditemukan, Borobudur dibangun antara abad ke-8 ketika Samaratungga (Raja dari Dinasti Syailendra) memerintah. Arti dari Borobudur itu sendiri dalam bahasa sansakerta ialah Biara di atas bukit. Borobudur dipenuhi dengan ornamen filosofis yang memuat filosofis dan budaya kehidupan pada masa lampau.





CANDI PRAMBANAN




Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Berlokasi di pulau Jawa, kurang lebih 20 km timur Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan 120 km selatan Semarang, persis di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Candi Prambanan dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh salah seorang dari kedua orang ini, yakni Rakai Pikatan (Raja kedua wangsa Mataram I) atau Balitung Maha Sambu semasa wangsa Sanjaya. Tidak lama setelah dibangun, candi ini ditinggalkan dan mulai rusak.

Renovasi candi ini dimulai pada tahun 1918 setelah ditemukan oleh oleh CA. Lons seorang berkebangsaan Belanda, kemudian pada tahun 1855 Jan Willem Ijzerman mulai membersihkan dan memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik candi. beberapa saat kemudian Isaäc Groneman melakukan pembongkaran besar-besaran dan batu-batu candi tersebut ditumpuk secara sembarangan di sepanjang Sungai Opak. Pada tahun 1902-1903, Theodoor van Erp memelihara bagian yang rawan runtuh. Pada tahun 1918-1926, dilanjutkan oleh Jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di bawah P.J. Perquin dengan cara yang lebih metodis dan sistematis, sebagaimana diketahui para pendahulunya melakukan pemindahan dan pembongkaran beribu-ribu batu tanpa memikirkan adanya usaha pemugaran kembali.Pada tahun 1926 dilanjutkan De Haan hingga akhir hayatnya pada tahun 1930. Pada tahun 1931 digantikan oleh Ir. V.R. Van Romondt hingga pada tahun 1942 dan kemudian diserahkan kepemimpinan renovasi itu kepada putra Indonesia dan berlanjut hingga tahun 1993, dan sampai sekarang belum selesai. Sebuah candi hanya akan direnovasi apabila minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil yang tak dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya saja. Sekarang, candi ini adalah sebuah situs warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1991.



Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara, dengan tinggi bangunan utama mencapai 47 m. Kompleks candi ini terdiri dari 8 kuil atau candi utama dan lebih daripada 250 candi kecil. Tiga candi utama disebut Trisakti dan dipersembahkan kepada Sang Hyang Trimurti: Batara Siwa sang Penghancur, Batara Wisnu sang Pemelihara dan Batara





RAWA PENING




Taman Wisata Rawa Pening merupakan sebuah danau dengan luas sekitar 2.670 hektare dan terletak di daerah Ambarawa, tepatnya terdapat di antara jalan Raya Semarang – Salatiga. Rawa pening itu sendiri dipercaya berasal dari muntahan air yang mengalir dari bekas cabutan lidi yang dilakukan oleh Baru Klinthing. cerita baru klinting yang berubah menjadi anak kecil yang penuh luka dan berbau amis sehingga tidak diterima masyarakat dan akhirnya ditolong janda tua ini sudah berlalu.

Rawa pening cocok dikunjungi pada pagi hari, anda tidak perlu khawatir karena loket tiket masuk rawa pening sudah dibuka mulai pukul 8:30 Pagi. Di tempat ini juga terdapat taman bermain yang cocok untuk wisata keluarga. Di malam hari, rawa pening juga tidak kalah menariknya, banyak terdapat kedai-kedai ikan bakar dengan menu khas gurame bakar yang tidak boleh anda lewatkan.

MUSEUM KERETA API AMBARAWA




Waktu seakan berhenti di tempat ini. Museum kereta Api Ambarawa awalnya merupakan stasiun Ambarawa yang dialih fungsikan menjadi Museum. Di zamannya stasiun ini memang sudah terkenal dengan kelengkapannya, sehingga di masa kini menjadi daya tarik wisata yang tidak boleh anda lewatkan.

Di Museum kereta Api Ambarawa anda bisa mencoba kereta wisata yang akan membawa anda berjalan melihat pemandangan pegunungan yang indah dengan menggunakan rangkaian kereta api dan lokomotif uap yang sudah berumur lebih dari 100 tahun.

Ketika jalanan menanjak, anda akan melewati rel kereta yan bergerigi, ini adalah rel kereta bergerigi terakhir yang masih difungsikan di Indonesia. Demikia pula dengan lokomotifnya yang bernomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen, lokomotif uap bergerigi ini merupakan satu tiga kereta uap bergerigi yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya ada di Swiss dan India. Selain koleksi-koleksi unik tadi, masih dapat disaksikan berbagai macam jenis lokomotif uap dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik) di halaman museum.









KETEP PASS


Ketep Pass atau Bukit Ketep, berada  pada ketinggian 1.200 dpI dengan  luas area sekitar 8.000 m2. Terletak di Desa Ketep, Kecamatan Sawangan jalur Solo-Selo-Borobudur, sekitar 21 km dari Kota Mungkid , 17 Km dan Desa Blabak ke arah timur, 30 Km dari Kota Magelang, 35 Km dari Kota Boyolali dan 32 km dari Kota Salatiga  melalui Kopeng. Dari gardu pandang ini wisatawan bisa melihat pemandangan Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, Tidar, Andong dan Pengunungan Menoreh serta hamparan lahan pertanian. Dan tempat ini bisa melihat luncunan lahar panas Gunung Merapi.
Atas prakarsa Gubernur Jawa Tengah H. Mardlyanto, dipilih tanah berbukit mi untuk dikembangkan sebagal tempat tujuan wisata baru di jalur Solo - Selo - Borobudur dengan Girl khas wisata kegunungapian Ketika diresmikan oleh Presiden RI Megawati pada 17 Oktober 2002 baru dibangun dua gardu pandang dan pelataran. Dengan keunggulan panorama yang atraktif Gn. Merapi - Merbabu, hamparan teras - teras tanah pertanian serta kesejukan udara, Ketep Pass makin ramai dipadati pengunjung, lebih - Iebih pada akhir pekan dan han libur. Awal tahun 2003, dibuka Volcano Theatre sebagam fasilitas baru yang menyajikan film tentang Gunung Merapi dengan berbagai aktifitas vulkaniknya. Fasilitas baru mi makin memperkuat ciri Ketep Pass sebagai tempat wisata kegunungapian. Bangunan ni dilengkapi restaurant yang berada di Iantai atas dengan pemandangan luas ke arah Gunung Merapi.

Kini telah selesai dibangun Volcano Centre. Sebuah bangunan seluas 550 m2 yang menyajikan berbagai materi informasi gunung berapi dengan sajian utama tentang Gunung Merapi. Kehadiran Volcano Centre makin memantapkan karakter khas Ketep Pass sebagai tempatwisata kegunungapian. Memasuki Bangunan Volcano Centre pengunjung akan diajak menjelajahi seluruh ruangan secara mengalir dan sajian materi satu ke yang lain, seolah tanpa putus. Dimulai dan informasi umum tentang gunung berapi dan informasi geologis yang tersaji dalam bentuk gambar, foto dan peta dalam format besar, selanjutnya pengunjung diajak secara interaktif menggali dan menikmati berbagai koleksi gunung berapi melalui perangkat komputer multi media. Contoh batuan yang dilengkapi dengan informasi teknis menjadi sajian berikutnya. Panorama Merapi dalam berbagai tampilan akan mengantar pengunjung pada sajian utama yakni miniatur Merapi dalam ukuran cukup besar. Bagian terakhir sajian adalah Mitigasi Bencana Gunung Berapi yang akan mengajak pengunjung se- cara langsung mengoperasikan peralatan peman tauan dan pende teksian gejala dan kegiatan vulkanik. Cinderamata khas yang hanya di jual di dalam Volcano Centre tersedia di bagian akhir perjalanan pengunjung. Di pintu keluar, melalul trap pengunjung dihantar ke pelataran tertinggi PELATARAN PANCA ARGA, di sini pengunjung dapat menikmati sajian panorama alam lima gunung besar di Jawa Tengah yakni Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing dan Slamet Selain itu akan nampak pula gunung - gunung kecil lain seperti Telomoyo, Andong, Dataran Tinggi Dieng serta perbukitan Menoreh Bukit Ketep kini telah menjadi tempat tujuan wisata yang menarik dengan ciri khas sajiannya yakni kegunungapian. Atraksi wisata yang tidak hanya bersifat rekreatif tetapi sarat dengan kandungan pendidikan yang tersaji secara atraktit.

Selasa, 18 September 2012

Beberapa Tempat Wisata Yang ada di wilayah Jawa Barat:


Tempat Wisata Provinsi Jawa Barat:

1. Gedung Sate Bandung



Gedung Sate, dengan ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya, telah lama menjadi penanda atau markah tanah Kota Bandung yang tidak saja dikenal masyarakat di Jawa Barat, namun juga seluruh Indonesia bahkan model bangunan itu dijadikan pertanda bagi beberapa bangunan dan tanda-tanda kota di Jawa Barat. Misalnya bentuk gedung bagian depan Stasiun Kereta Api Tasikmalaya. Mulai dibangun tahun 1920, gedung berwarna putih ini masih berdiri kokoh namun anggun dan kini berfungsi sebagai gedung pusat pemerintahan JawaBarat.


Gedung Sate yang pada masa Hindia Belanda itu disebut Gouvernements Bedrijven (GB), peletakan batu pertama dilakukan oleh Johanna Catherina Coops, puteri sulung Walikota Bandung, B. Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal di Batavia, J.P. Graaf van Limburg Stirum pada tanggal 27 Juli 1920, merupakan hasil perencanaan sebuah tim yang terdiri dari Ir.J.Gerber, arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland, Ir. Eh. De Roo dan Ir. G. Hendriks serta pihak Gemeente van Bandoeng, diketuai Kol. Pur. VL. Slors dengan melibatkan 2000 pekerja, 150 orang diantaranya pemahat, atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang berasal dari Konghu atau Kanton, dibantu tukang batu, kuli aduk dan peladen yang berasal dari penduduk Kampung Sekeloa, Kampung Coblong Dago, Kampung Gandok dan Kampung Cibarengkok, yang sebelumnya mereka menggarap Gedong Sirap (Kampus ITB) dan Gedong Papak Selama kurun waktu 4 tahun pada bulan September 1924 berhasil diselesaikan pembangunan induk bangunan utama Gouverments Bedrijven, termasuk kantor pusat PTT (Pos, Telepon dan Telegraf dan Perpustakaan. Arsitektur Gedung Sate merupakan hasil karya arsitek Ir. J.Gerber dan kelompoknya yang tidak terlepas dari masukan maestro arsitek Belanda Dr.Hendrik Petrus Berlage, yang bernuansakan wajah arsitektur tradisional Nusantara.

Banyak kalangan arsitek dan ahli bangunan menyatakan Gedung Sate adalah bangunan monumental yang anggun mempesona dengan gaya arsitektur unik mengarah kepada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa, (Indo Europeeschen architectuur stijl), sehingga tidak mustahil bila keanggunan Candi Borobudur ikut mewarnai Gedung Sate.










2. Observatorium Bosscha Bandung


Observatorium Bosscha berlokasi di Lembang, Jawa Barat, sekitar 15 km di bagian utara Kota Bandung dengan koordinat geografis 107° 36' Bujur Timur dan 6° 49' Lintang Selatan. Tempat ini berdiri di atas tanah seluas 6 hektar, dan berada pada ketinggian 1310 meter di atas permukaan laut atau pada ketinggian 630 m dariplato Bandung. Kode observatorium Persatuan Astronomi Internasional untuk observatorium Bosscha adalah 299.
Observatorium Bosscha (dahulu bernama Bosscha Sterrenwacht) dibangun olehNederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. Pada rapat pertama NISV, diputuskan akan dibangun sebuah observatorium di Indonesia demi memajukan Ilmu Astronomi di Hindia Belanda. Dan di dalam rapat itulah,Karel Albert Rudolf Bosscha, seorang tuan tanah di perkebunan teh Malabar, bersedia menjadi penyandang dana utama dan berjanji akan memberikan bantuan pembelian teropong bintang. Sebagai penghargaan atas jasa K.A.R. Bosscha dalam pembangunan observatorium ini, maka nama Bosscha diabadikan sebagai nama observatorium ini.
Pembangunan observatorium ini sendiri menghabiskan waktu kurang lebih 5 tahun sejak tahun 1923 sampai dengan tahun 1928.
Publikasi internasional pertama Observatorium Bosscha dilakukan pada tahun 1933. Namun kemudian observasi terpaksa dihentikan dikarenakan sedang berkecamuknya Perang Dunia II. Setelah perang usai, dilakukan renovasi besar-besaran pada observatorium ini karena kerusakan akibat perang hingga akhirnya observatorium dapat beroperasi dengan normal kembali.
Kemudian pada tanggal 17 Oktober 1951, NISV menyerahkan observatorium ini kepada pemerintah RI. Setelah Institut Teknologi Bandung (ITB) berdiri pada tahun 1959, Observatorium Bosscha kemudian menjadi bagian dari ITB. Dan sejak saat itu, Bosscha difungsikan sebagai lembaga penelitian dan pendidikan formal Astronomi di Indonesia.
Terdapat 5 buah teleskop besar, yaitu:

Teleskop Refraktor Ganda Zeiss
Teleskop ini biasa digunakan untuk mengamati bintang ganda visual, mengukur fotometri gerhana bintang, mengamati citra kawah bulan, mengamati planet, mengamati oposisi planet Mars, Saturnus, Jupiter, dan untuk mengamati citra detailkomet terang serta benda langit lainnya. Teleskop ini mempunyai 2 lensa objektif dengan diameter masing-masing lensa 60 cm, dengan titik api atau fokusnya adalah 10,7 meter.

Teleskop Schmidt Bima Sakti
Teleskop ini biasa digunakan untuk mempelajari struktur galaksi Bima Sakti, mempelajari spektrum bintang, mengamati asteroid, supernova, Nova untuk ditentukan terang dan komposisi kimiawinya, dan untuk memotret objek langit. Diameter lensa 71,12 cm. Diameter lensa koreksi biconcaf-biconfex 50 cm. Titik api/fokus 2,5 meter. Juga dilengkapi dengan prisma pembias dengan sudut prima 6,10, untuk memperoleh spektrum bintang. Dispersi prisma ini pada H-gamma 312A tiap malam. Alat bantu extra-telescope adalah Wedge Sensitometer, untuk menera kehitaman skala terang bintang , dan alat perekam film

Teleskop Refraktor Bamberg
Teleskop ini biasa digunakan untuk menera terang bintang, menentukan skala jarak, mengukur fotometri gerhana bintang, mengamati citra kawah bulan, pengamatanmatahari, dan untuk mengamati benda langit lainnya. Dilengkapi denganfotoelektrik-fotometer untuk mendapatkan skala terang bintang dari intensitas cahaya listrik yang di timbulkan.

Teleskop Cassegrain GOTO
Dengan teleskop ini, objek dapat langsung diamati dengan memasukkan data posisi objek tersebut. Kemudian data hasil pengamatan akan dimasukkan ke media penyimpanan data secara langsung. Teropong ini juga dapat digunakan untuk mengukur kuat cahaya bintang serta pengamatan spektrum bintang. Dilengakapi dengan spektograf dan fotoelektrik-fotometer

Teleskop Refraktor Unitron
Teleskop ini biasa digunakan untuk melakukan pengamatan hilal, pengamatan gerhana bulan dan gerhana matahari, dan pemotretan bintik matahari serta pengamatan benda-benda langit lain.


3. Kawah Putih







Kawah Putih Tempat ini berada di daerah Ciwidey,Bandung Jawa Barat. Pemandangannya cukup indah, udaranya dingin. Di atas gunung, terdapat hamparan pasir berwarna putih, dan ditengahnya terdapat danau berwarna hijau, suatu pemandangan yang cukup kontras. Bahkan saat saya kesana, ada sepasang pengantin yang sedang mengambil foto untuk pre-wedding.
Tempat yang indah ini kabarnya ditemukan oleh seorang Belanda yang bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuh. Beliau tidak percaya dengan cerita penduduk sekitar yang mengatakan daerah gunung patuha tersebut angker, karena tempat tinggal jin dan mahluk halus. Sehingga tidak ada binatang yang lewat bahkan burung yang terbang melintasi saja bisa mati. Ternyata ditemukan adanya danau, yang didalamnya terdapat semburan belerang, sehingga binatang tidak suka dengan bau tersebut.





4. Situ Patengan Bandung











Situ Patengan, berasal dari bahasa Sunda, “Pateangan-teangan” yang artinya saling mencari. Dikisahkan dulu ada sepasang sejoli yaitu Ki Santang dan Dewi Rengganis yang saling mencintai. Mereka berpisah sekian lamanya, dan saling mencari. Akhirnya mereka bertemu di tempat yang dinamakan Batu Cinta. Dewi Rengganis pun minta dibuatkan danau dan sebuah perahu untuk berlayar bersama. Perahu inilah yang sampai sekarang menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati (pulau Asmara/pulau Sasaka).
Batu Cinta di Pulau AsmaraKonon kabarnya, untuk pasangan yang mengelilingi pulau Asmara dan singgah ke batu Cinta akan mendapatkan cinta abadi seperti pasangan tersebut. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, kami pun menyewa perahu dan memutari pulau dan singgah ke batu Cinta. Di perjalanan, tukang perahu tersebut menceritakan pula bahwa pulau Asmara tersebut angker, dan hanya boleh disinggahi oleh pengunjung jika sudah mendapat ijin dan ditemani oleh sang juru kunci





5. Obyek wisata air panas Ciater









Obyek wisata air panas Ciater, terletak pada kawasan pegunungan Subang, di kaki gunung Tangkubanparahu, tepatnya di Desa Ciater, Kecamatan Ciater Kab.Subang.Untuk menuju ke obyek wisata ini, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi baik roda 2 maupun roda 4 atau angkutan umum. Adapun waktu tempuh ke obyek wisata sari ater, yaitu dari kota Subang sekitar 40 menit ke arah selatan sedangkan dari Bandung sekitar 55 menit dan dari Jakarta via tol Sadang dengan waktu tempuh sekitar 3 jam serta dari Tangkuban parahu kurang lebih 10 menit. Kondisi jalan menuju kawasan ini, baik dari subang maupun Bandung sangat baik. Namun yang perlu diperhatikan mengenai kondisi kendaraan, karena menuju lokasi baik dari Subang maupun Bandung akan melalui tanjakan yang cukup berat

Obyek wisata ini merupakan salah satu obyek terpopuler di Indonesia, para wisatawan dapat menikmati sumber mata air panas yang berasal dari kawah aktif Gunung Tangkubanparahu yang terletak tidak jauh dari obyek wisata sari ater, sumber mata air panas tersebut disajikan dalam bentuk kolam dan kamar rendam dengan desain yang unik, yang tersebar dibeberapa lokasi obyek wisata sari ater.
Dengan luas areal 30 ha dan pesona alam khas pegunungan, Sari Ater hot spring resort banyak memberikan fasilitas wisata bagi para wisatawan yang berekreasi bersama keluarga selain untuk berendam juga dapat menikmati keindahan alam pegunungan yang masih asri.







6. Desa Wisata Wangunharja







Desa Wisata Wangunharja merupakan salah satu gambaran desa yang ada di daerah Subang dengan adat istiadat dan kebudayaan yang masih kental dan sampai sekarang adat istiadat tersebut masih terus dilaksanakan. Pengunjung dapat menyaksikan aktivitas keseharian masyarakat desa tersebut sambil menikmati suasana perdesaan yang sejuk dan tenang.
Desa Wisata Wangunharja pun menyediakan fasilitas penginapan bagi para pengunjung yang ingin menikmati suasana desa.
Setiap tahunnya di desa tersebut diadakan acara pesta rakyat yaitu Ruatan Bumi yang telah dikemas dalam suatu paket wisata.















7. Candi Cangkuang




Candi Cangkuang berdiri di atas puncak bukit Pulo Panjang, berukuran 4,5 x 4,5 m2 dengan pintu candi menghadap ke timur. Untuk mencapai pintu candi, harus menaiki sepuluh anak tangga terlebih dahulu. Di dalam candi Cangkuang terdapat sebuah patung dewa Siwa yang sedang duduk bersila.

Tangan dan beberapa bagian tubuh patung tersebut sudah tidak utuh lagi. Patung yang dapat diangkat dan dipindahkan ke tempat lain tersebut, menyatu dengan lempengan penutup sumur yang ada di dalam candi. Jika patung diangkat maka akan tampak sumur candi yang dalam dan gelap. Sumur ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan abu jenazah.
Candi Cangkuang diperkirakan merupakan bangunan peninggalan abad VII Masehi. Perhitungan tahun ini didasarkan pada perhitungan usia kelapukan batu candi dan relief garis candi yang masih sederhana. Diperkirakan candi tersebut berasal dari jaman Kerajaan Pajajaran, karena belum ditemukan prasasti dan keterangan tertulis yang dapat memastikan keberadaannya


8. Gunung Papandayan



 Gunung Papandayan ini dibentuk oleh 2 buah tubuh gunung berapi Di sebelah utara, ada gunung Puntang Tua. Bagian barat gunung ini berbentuk kerucut terpancung yang dibentuk oleh aliran lava, bagian puncaknya berupa kawah yang relatif datar sampai bergelombang lemah, bekas kegiatan gunung Puntang Tua.

Di atas kerucut terpancung, terbentuk puncak kerucut gunung Puntang dengan bentuk yang masih baik dan dibentuk oleh aliran lava, dibatasi oleh lembah-lembah sungai yang mengelilinginya, antara lain hulu sungai Cibeureum Gede dan hulu Cidayeuh.

Kompleks gunung Papandayan bagian bawah dibatasi oleh kaki gunung yang berelief halus dan kasar, tersebar di daerah Cileuleuy Cibutarna, mulai dari Bayongbong sampai di daerah Arjuna.

Kaki yang berelief halus menempati bagian timur laut dan selatan gunung Papandayan, menyebar mulai Bayongbong, Cisurupan, Cikajang, hingga di daerah Cikandangunung, yang dicirikan oleh kemiringan lereng landai, bentuk lembah sungai berbentuk U dengan pola aliran sungai dendritik.
Batuan pembentuk berupa lava, endapan aliran piroklastika, jatuhan piroklastika, endapan lahar dan endapan guguran puing gunung. Vegetasi penutupnya didominasi oleh perkebunan teh, pesawahan, ladang, hutan pinus dan hutan alam.Kompleks gunung Papandayan ini dibentuk oleh 2 buah tubuh gunung berapi Di sebelah utara, ada gunung Puntang Tua. Bagian barat gunung ini


9. Wisata Kampung Naga





Salah satu objek wisata paling menarik yang tak bisa anda lewatkan di Jawa Barat ialah Kampung Naga yang terletak di Tasikmalaya. Kampung Naga merupakan sebuah desa tradisional yang masih memegang teguh adat istiadat dan mempertahankan kebudayaan yang berasal dari leluhurnya, baik bentuk bangunan, gaya hidup dan lain sebagainya. Kampung Naga terletak dekat dari jalan utama yang menghubungkan Garut dan Tasikmalaya, dari jalan raya tersebut ke lokasi bisa ditempuh sekitar 1 jam perjalanan, sudah termasuk jalan kaki memasuki kampung.

Kampung ini berada di lembah yang subur, dengan batas wilayah, di sebelah Barat Kampung Naga dibatasi oleh hutan keramat karena di dalam hutan tersebut terdapat makam leluhur masyarakat Kampung Naga. Di sebelah selatan dibatasi oleh sawah-sawah penduduk, dan di sebelah utara dan timur dibatasi oleh sungai Ciwulan yang sumber airnya berasal dari Gunung Cikuray di daerah Garut. Jarak tempuh dari kota Tasikmalaya ke Kampung Naga kurang lebih 30 kilometer, sedangkan dari kota Garut jaraknya 26 kilometer. Untuk menuju Kampung Naga dari arah jalan raya Garut-Tasikmalaya harus menuruni tangga yang sudah di tembok / sengked sampai ketepi sungai Ciwulan dengan kemiringan sekitar 45 derajat dengan jarak kira-kira 500 meter. Kemudian melaluai jalan setapak menyusuri sungai Ciwulan sampai kedalam Kampung Naga.

Permukaan tanah di Kampung Naga berupa perbukitan dengan produktivitas tanah bisa dikatakan subur. Luas tanah Kampung Naga yang ada seluas satu hektar setengah, sebagian besar digunakan untuk perumahan, pekarangan, kolam, dan selebihnya digunakan untuk pertanian sawah yang dipanen satu tahun dua kali.

Di tengah desa, tepat di samping bangunan untuk pertemuan masyarakat desa, terdapat toko sufenir khas kampung naga. Mungkin anda bisa membeli beberapa barang kerajinan dengan harga yang relatif terjangkau.


10. Wisata Gunung Galunggung






Galunggung merupakan salah satu gunung api ter aktif yang ada di dataran sunda. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1994, sedangkan letusan dasyat terakhir terjadi pada tahun 1982 disertai suara dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar. Kegiatan letusan berlangsung selama 9 bulan dan berakhir pada 8 Januari 1983. Letusan gunung api dasyat yang sampai menimbulkan halilintar ini menampilkan pemandangan spektakuler yang didokumentasikan oleh dinas geologi amerika serikat.
Letusan tahun 1982 disertai suara dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar (sumber USGS)

Sebagai objek wisata, kebanyakan pengunjung Galunggung adalah wisatawan lokal, sementara wisatawan dari mancanegara masih di bawah hitungan 100 orang rata-rata per tahun. Rata-rata wisatawan dalam maupun luar negeri yang berkunjung ke Gunung Galunggung berjumlah 213.382 orang per tahun.
Untuk anda yang tertarik untuk melakukan pendakian ke puncak / kawah gunung Galunggung, anda bisa memulainya dari desa Singaparna (berjarak sekitar 6 Km dari kota Tasikmalaya, 60 Km dari kota Garut). Dari singaparna anda menuju ke Talagabodas, Anda bisa memulai pendakian dari sini setelah mendaftar ke pos pendakian.


11. Gedung Perundingan Linggajati





Gedung Perundingan Linggajati terletak di Desa Linggajati, Kecamatan Cilimus, sekitar 14 kilometer dari Kota Kuningan atau 26 kilometer dari Kota Cirebon. Desa Linggajati berada pada ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Desa ini sebelah selatan berbatasan dengan Desa Linggarmekar, sebelah utara berbatasan dengan Desa Linggarindah dan di sebelah barat berbatasan dengan Gunung Ciremai.

Gedung yang berada di Desa Linggajati ini pernah menjadi tempat perundingan pertama antara Republik Indonesia dengan Belanda pada tanggal 11-13 November 1946. Dalam perundingan itu, Pemerintah RI diwakili oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir, sedangkan Pemerintah Kerajaan Belanda diwakili oleh Dr. Van Boer. Sementara yang menjadi pihak penengah adalah Lord Killearn, wakil Kerajaan Inggris. Perundingan tersebut menghasilkan naskah perjanjian Linggajati yang terdiri dari 17 pasal, yang selanjutnya ditanda-tangani di Jakarta pada tanggal 25 Maret 1945.

Peristiwa perundingan yang berlangsung tiga hari itu ternyata merupakan satu mata rantai sejarah yang mampu mengangkat nama sebuah bangunan mungil di desa terpencil itu menjadi terkenal di seluruh Nusantara, bahkan di pelbagai penjuru dunia. Bangunan itu kemudian dipugar oleh pemerintah tahun 1976 dan dijadikan sebagai bangunan cagar budaya dan sekaligus objek wisata sejarah.

Gedung Perundingan Linggajati saat ini berdiri di atas areal seluas sekitar 24.500 meter persegi, dengan luas bangunan sekitar 1.800 meter persegi. Bangunan tersebut terdiri atas: ruang sidang, ruang sekretaris, kamar tidur Lord Killearn, ruang pertemuan Presiden Soekarno dan Lord Killearn, kamar tidur delegasi Belanda, kamar tidur delegasi Indonesia, ruang makan, kamar mandi/WC, ruang setrika, gudang, bangunan paviliun, dan garasi.

Sebagai catatan, ruangan dan segala perabotan yang ada di dalam gedung pada tahun 1976 (saat dipugar oleh pemerintah), dibuat sedemikian rupa agar data dan suasananya sedapat mungkin sama pada seperti tahun 1946 (sewaktu perundingan dilaksanakan). Selain itu, di dalam gedung juga dilengkapi dengan gambar/foto situasi saat perundingan berlangsung dan bahan-bahan informasi lain bagi pengunjung.

Gedung Linggajati mempunyai sejarah yang panjang. Sudah banyak peristiwa yang ia saksikan di tempat itu. Sebab, dari tahun 1918 gedung ini telah berkali-kali beralih fungsi. Pada tahun 1918 gedung ini hanya berupa sebuah gubuk milik Ibu Jasitem yang kemudian diperisteri oleh Tuan dari Tersana, seorang Belanda. Tahun 1921 dirombak dan dibangun setengah tembok dan dijual kepada van Oos Dome (van Oostdom?). Tahun 1930 diperbaiki menjadi rumah tinggal keluarganya. Tahun 1935 dikontrak oleh van Hetker (van Heeker?) yang merombaknya lagi menjadi Hotel Rustoord (Rusttour?). Tahun 1942 direbut oleh Jepang dan diubah menjadi Hokai Ryokai (Hokai Ryokan?). Tahun 1945 direbut oleh pejuang kita untuk markas BKR dan diubah namanya menjadi Hotel Merdeka. Tahun 1946 di Hotel Merdeka berlangsung Perundingan Linggarjati. Tahun 1948 untuk markas tentara Kolonial Belanda. Tahun 1949 dikosongkan. Tahun 1950-1975 untuk Sekolah Dasar Linggarjati I. Kemudian, tahun 1977-1979 bangunan yang sudah bobrok itu dipugar oleh pemerintah kemudian dijadikan sebagai muesum memorial.



12. Sangkuhurip





Sangkuhurip di Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, merupakan salah satu desa wisata yang tidak hanya mengandalkan panorama yang indah, tetapi juga air untuk kesehatan. Di desa kecil di kaki Gunung Ciremai itulah mata air panas bermineral mengalir. Titik alirannya tak begitu banyak, hanya di ruas-ruas tertentu. Tetapi justru itulah yang membuat Desa Sangkanhurip menjadi istimewa.

Air dari Sangkanhurip berbeda dengan air mineral di beberapa titik mata air panas lain di daerah pegunungan. Jika air pegunungan lain hanya mengandung belerang, air Sangkanhurip mengandung berbagai mineral dan renik dalam air hangatnya. Menurut hasil penelitian, air panas Sangkanhurip mempunyai kandungan seperti sulfat (SO4), silikon dioksida (SiO2), dan klorida (Cl) dengan konsentrasi tinggi. Meskipun letaknya di dekat Gunung Ciremai, air itu mengandung endapan marin, yang berarti air panas itu tak berhubungan dengan aktivitas Ciremai.
Kandungan mineral dan renik dari air itu dipercaya bermanfaat untuk menjaga kesehatan. Karena itu, air panas bersuhu sekitar 40-50 derajat celsius yang keluar dari mata air di Desa Sangkanhurip banyak dimanfaatkan warga dan pelancong untuk mandi, bahkan berendam. Cilimus berada di perut Gunung Ciremai yang hijau dan dingin. Lembah dan bukitnya diselimuti kabut di ketinggian antara 400 hingga 700 m dari permukaan laut. Desa ini juga merupakan pintu gerbang bagi pendaki gunung yang ingin mendaki ke puncak Gunung Ciremai. Perjalanan kemari melalui jalan mulus dengan rute berkelok-kelok melewati sawah yang luas kehijauan diselingi rumah penduduk khas pedesaan Jawa Barat. Penduduknya ramah dan terbuka terhadap pendatang yang menyambut ajakan ngobrol dengan logat sundanya yang kental



13. Pantai Pangandaran







Pantai Pangandaran adalah Objek wisata di Kabupaten Ciamis yang merupakan primadona pantai di Jawa Barat ini terletak di Desa Pananjung dengan jarak 92 km dari Kota Ciamis ke arah selatan. Dari arah Bandung berjarak sekitar 212 KM dengan melewati jalur Bandung – Ciamis – Banjar dan Pangandaran. Untuk menuju lokasi Pantai Pangandaran tidak lah sulit. Karena jalur jalan yang ada infrastrukturnya sangat memadai. Semua ruas jalan menuju Pantai Pangandaran sudah diaspal hotmix secara baik.
Pantai Pangadaran memiliki berbagai keistimewaan, yaitu, kita dapat melihat terbit dan terbenamnya matahari dari tempat yang sama. Pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan orang untuk berenang dengan aman. Kemudian, terdapat pantai dengan hamparan pasir putih yang luas dimana setiap pengunjung bisa melihat batu karang dan ikan-ikan hias dengan jelas. Pada pesisir pantai pasir putih ini pengunjung bisa melakukan Penyelaman.

Untuk keselamatan pengunjung wisata pantai terdapat Tim Penyelamat atau Balawista yang dilengkapi peralatan pengmanan. Mereka setiap saat senantiasa beroperasi di pantai-pantai khususnya pantai Selatan. Berjaga-jaga dari kemungkinan adanya pengunjung yang tenggelam. Di Kawasan Pangandaran, tidak saja merupakan kawasan pantai, tapi juga terdapat kawasan cagar alam seluas 530 Hektar yang didalamnya terdapat Goa-Goa Alam yang terbentuk ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Terdapat pula Goa Belanda sebagai tempat persembunyian tatkala mendapat serangan tentara Sekutu.


14. Cukang Taneuh (Green Canyon)













Cukang Taneuh atau Green Canyon dalah salah satu objek wisata diJawa Barat yang terletak di Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis ± 31 km dari Pangandaran. Objek wisata ini merupakan aliran sungai Cijulang yang menembus gua dengan stalaktit dan stalaknit yang mempesona serta diapit oleh dua bukit dengan bebatuan dan rimbunnya pepohonan menyajikan atraksi alam yang khas dan menantang.

Di mulut gua terdapat air terjun Palatar sehingga suasana di objek wisata ini terasa begitu sejuk. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya panjat Tebing, berenang, bersampan sambil memancing. Untuk mencapai lokasi ini wisatawan dapat menggunakan perahu yang banyak tersedia di Dermaga Ciseureuh, baik perahu tempel maupun perahu kayuh. Objek wisata ini berdekatan degan objek wisata Batukaras serta Bandar Udara Nusawiru.


Nama Green Canyon dipopulerkan oleh seorang Perancis pada tahun 1993. Namun, orang Sunda menyebut Green Canyon dengan sebutan Cukang Taneuh atau dalam bahasa Indonesia berarti Jembatan Tanah. Nama Green Canyon ini juga merupakan pelesetan dari nama Grand Canyon yang ada di Colorado, Amerika Serikat.Wisata Indonesia surga Dunia.



15. Wisata Batu karas



Objek wisata yang satu ini merupakan perpaduan nuansa alam antara objek wisata Pangandaran dan Batu Hiu dengan suasana alam yang tenang, gelombang laut yang bersahabat dengan pantainya yang landai membuat pengunjung kerasan tinggal di kawasan ini. Terletak di Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang dengan jarak ± 34 km dari Pangandaran.
Pantainya yang landai dengan air laut tenang nan biru Rumah Makan Pantai Batukarasmenanti Anda untuk segera berenang menikmati airnya yang segar.

Anda bisa nikmati suasana tenang dengan angin sepoi-sepoi menikmati hidangan di rumah makan yang tersedia. Pandangan lepas ke ujung cakrawala memberi Anda ketenangan dan kenangan berlibur yang menyenangkan.

Pondok Wisata BatukarasKegiatan wisata yang dapat dilakukan selain berenang antara lain: berperahu di bengawan, berkemah dan berselancar.
akomodasi telah tersedia untuk Anda, ada pondok wisata yang dilengkapi dengan arena bermain dan rumah ibadah. Pondok wisata ini dikelola langsung oleh Diparda Kabupaten Ciamis.
Fasilitas lainnya yang tersedia antara lain: Hotel, Camping Ground, Kios Cinderamata, sewaan papan selancar dan ban renang







16. Kebun Raya Bogor

























Kebun Raya Bogor atau Kebun Botani Bogor adalah sebuah kebun botani besar yang terletak di Kota Bogor, Indonesia. Luasnya mencapai 87 hektar dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan.
Saat ini Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu. Di sekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat keilmuan yaitu Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi Bogor, dan PUSTAKA.
Kebun Raya Bogor pada mulanya merupakan bagian dari 'samida' (hutan buatan atau taman buatan) yang paling tidak telah ada pada pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari Kerajaan Sunda, sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis.

Hutan buatan itu ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat memelihara benih benih kayu yang langka. Di samping samida itu dibuat pula samida yang serupa di perbatasan Cianjur dengan Bogor (Hutan Ciung Wanara). Hutan ini kemudian dibiarkan setelah Kerajaan Sunda takluk dari Kesultanan Banten, hingga Gubernur Jenderal van der Capellen membangun rumah peristirahatan di salah satu sudutnya pada pertengahan abad ke 18.

Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut membangun Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang.
Monumen Olivia Raffles
Pada tahun 1814 Olivia Raffles (istri dari Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles) meninggal dunia karena sakit dan dimakamkan di Batavia. Sebagai pengabadian, monumen untuknya didirikan di Kebun Raya Bogor.

Ide pendirian Kebun Raya bermula dari seorang ahli biologi yaitu Abner yang menulis surat kepada Gubernur Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen. Dalam surat itu terungkap keinginannya untuk meminta sebidang tanah yang akan dijadikan kebun tumbuhan yang berguna, tempat pendidikan guru, dan koleksi tumbuhan bagi pengembangan kebun-kebun yang lain.

Prof. Caspar Georg Karl Reinwardt adalah seseorang berkebangsaan Jerman yang berpindah ke Belanda dan menjadi ilmuwan botani dan kimia. Ia lalu diangkat menjadi menteri bidang pertanian, seni, dan ilmu pengetahuan di Jawa dan sekitarnya. Ia tertarik menyelidiki berbagai tanaman yang digunakan untuk pengobatan. Ia memutuskan untuk mengumpulkan semua tanaman ini di sebuah kebun botani di Kota Bogor, yang saat itu disebut Buitenzorg (dari bahasa Belanda yang berarti "tidak perlu khawatir"). Reinwardt juga menjadi perintis di bidang pembuatan herbarium. Ia kemudian dikenal sebagai seorang pendiri Herbarium Bogoriense.

Pada tahun 18 Mei 1817, Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen secara resmi mendirikan Kebun Raya Bogor dengan nama s'Lands Plantentuinte Buitenzorg. Pendiriannya diawali dengan menancapkan ayunan cangkul pertama di bumi Pajajaran sebagai pertanda dibangunnya pembangunan kebun itu, yang pelaksanaannya dipimpin oleh Reinwardt sendiri, dibantu oleh James Hooper dan W. Kent (dari Kebun Botani Kew yang terkenal di Richmond, Inggris).

Sekitar 47 hektar tanah di sekitar Istana Bogor dan bekas samida dijadikan lahan pertama untuk kebun botani. Reinwardt menjadi pengarah pertamanya dari 1817 sampai 1822. Kesempatan ini digunakannya untuk mengumpulkan tanaman dan benih dari bagian lain Nusantara. Dengan segera Bogor menjadi pusat pengembangan pertanian dan hortikultura di Indonesia. Pada masa itu diperkirakan sekitar 900 tanaman hidup ditanam di kebun tersebut.

Pada tahun 1822 Reinwardt kembali ke Belanda dan digantikan oleh Dr. Carl Ludwig Blume yang melakukan inventarisasi tanaman koleksi yang tumbuh di kebun. Ia juga menyusun katalog kebun yang pertama berhasil dicatat sebanyak 912 jenis (spesies) tanaman. Pelaksanaan pembangunan kebun ini pernah terhenti karena kekurangan dana tetapi kemudian dirintis lagi oleh Johannes Elias Teysmann (1831), seorang ahli kebun istana Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch. Dengan dibantu oleh Justus Karl Hasskarl, ia melakukan pengaturan penanaman tanaman koleksi dengan mengelompokkan menurut suku (familia).

Teysmann kemudian digantikan oleh Dr. Rudolph Herman Christiaan Carel Scheffer pada tahun 1867 menjadi direktur, dan dilanjutkan kemudian oleh Prof. Dr. Melchior Treub.

Pendirian Kebun Raya Bogor bisa dikatakan mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894).

Pada tanggal 30 Mei 1868 Kebun Raya Bogor secara resmi terpisah pengurusannya dengan halaman Istana Bogor.

Pada mulanya kebun ini hanya akan digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan ke Hindia-Belanda (kini Indonesia). Namun pada perkembangannya juga digunakan sebagai wadah penelitian ilmuwan pada zaman itu (1880 - 1905).

Kebun Raya Bogor selalu mengalami perkembangan yang berarti di bawah kepemimpinan Dr. Carl Ludwig Blume (1822), JE. Teijsmann dan Dr. Hasskarl (zaman Gubernur Jenderal Van den Bosch), J. E. Teijsmann dan Simon Binnendijk, Dr. R.H.C.C. Scheffer (1867), Prof. Dr. Melchior Treub (1881), Dr. Jacob Christiaan Koningsberger (1904), Van den Hornett (1904), dan Prof. Ir. Koestono Setijowirjo (1949), yang merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat suatu pimpin lembaga penelitian yang bertaraf internasional.
Pada saat kepemimpinan tokoh-tokoh itu telah dilakukan kegiatan pembuatan katalog mengenai Kebun Raya Bogor, pencatatan lengkap tentang koleksi tumbuh-tumbuhan Cryptogamae, 25 spesies Gymnospermae, 51 spesies Monocotyledonae dan 2200 spesies Dicotyledonae, usaha pengenalan tanaman ekonomi penting di Indonesia, pengumpulan tanam-tanaman yang berguna bagi Indonesia (43 jenis, di antaranya vanili, kelapa sawit, kina, getah perca, tebu, ubi kayu, jagung dari Amerika, kayu besi dari Palembang dan Kalimantan), dan mengembangkan kelembagaan internal di Kebun Raya yaitu:

* Herbarium
* Museum
* Laboratorium Botani
* Kebun Percobaan
* Laboratorium Kimia
* Laboratorium Farmasi
* Cabang Kebun Raya di Sibolangit, Deli Serdang dan di Purwodadi, Kabupaten Pasuruan
* Perpustakaan Fotografi dan Tata Usaha
* Pendirian Kantor Perikanan dan Akademi Biologi (cikal bakal IPB).

Kebun Raya Bogor sepanjang perjalanan sejarahnya mempunyai berbagai nama dan julukan, seperti :
* s'Lands Plantentuin
* Syokubutzuer (zaman Pendudukan Jepang)
* Botanical Garden of Buitenzorg
* Botanical Garden of Indonesia
* Kebun Gede
* Kebun Jodoh.
* Kebun tete

ISTANA BOGOR

















Istana Bogor merupakan salah satu dari enam Istana Presiden Republik Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan ini dikarenakan aspek historis, kebudayaan dan fauna yang menonjol. Salah satunya adalah adanya rusa – rusanya yang indah yang didatangkan langsung dari Nepal dan tetap terjaga dari dulu sampai sekarang.

Saat ini sudah menjadi trend warga Bogor dan sekitarnya setiap hari Sabtu, Minggu dan hari libur lainnya berjalan- jalan diseputaran Istana Bogor sambil memberi makan rusa- rusa indah yang hidup di halaman Istana Bogor dengan wortel yang diperoleh dari petani- petani tradisional warga Bogor yang selalu siap sedia menjajakan wortel- wortel tersebut setiap hari libur. Seperti namanya, istana ini terletak di Bogor, Jawa Barat. Walaupun berbagai kegiatan kenegaraan sudah tidak dilakukan lagi, khalayak umum diperbolehkan mengunjungi secara rombongan, dengan sebelumnya meminta izin ke Sekretaris Negara, Kepala Rumah Tangga Kepresidenan.
Rusa-rusa yang bebas berkeliaran di depan Istana Bogor

Istana Bogor dahulu bernama Buitenzorg atau Sans Souci yang berarti "tanpa kekhawatiran".

Sejak tahun 1870 hingga 1942, Istana Bogor merupakan tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris.

Pada tahun 1744 Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff terkesima akan kedamaian sebuah kampung kecil di Bogor (Kampung Baru), sebuah wilayah bekas Kerajaan Pajajaran yang terletak di hulu Batavia. Van Imhoff mempunyai rencana membangun wilayah tersebut sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal.

Istana Bogor dibangun pada bulan Agustus 1744 dan berbentuk tingkat tiga, pada awalnya merupakan sebuah rumah peristirahatan, ia sendiri yang membuat sketsa dan membangunnya dari tahun 1745-1750, mencontoh arsitektur Blehheim Palace, kediaman Duke Malborough, dekat kota Oxford di Inggris. Berangsur angsur, seiring dengan waktu perubahan-perubahan kepada bangunan awal dilakukan selama masa Gubernur Jenderal Belanda maupun Inggris (Herman Willem Daendels dan Sir Stamford Raffles), bentuk bangunan Istana Bogor telah mengalami berbagai perubahan. sehingga yang tadinya merupakan rumah peristirahatan berubah menjadi bangunan istana paladian dengan luas halamannya mencapai 28,4 hektar dan luas bangunan 14.892 m².

Namun, musibah datang pada tanggal 10 Oktober 1834 gempa bumi mengguncang akibat meletusnya Gunung Salak sehingga istana tersebut rusak berat.
Istana Bogor. Bangunan induk dan sayap kiri dan kanan

Pada tahun 1850, Istana Bogor dibangun kembali, tetapi tidak bertingkat lagi karena disesuaikan dengan situasi daerah yang sering gempa itu. Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Albertus Jacob Duijmayer van Twist (1851-1856) bangunan lama sisa gempa itu dirubuhkan dan dibangun dengan mengambil arsitektur Eropa abad ke-19.

Pada tahun 1870, Istana Buitenzorg dijadikan tempat kediaman resmi dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Penghuni terakhir Istana Buitenzorg itu adalah Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborg Stachourwer yang terpaksa harus menyerahkan istana ini kepada Jenderal Imamura, pemeritah pendudukan Jepang.

Pada tahun 1950, setelah masa kemerdekaan, Istana Kepresidenan Bogor mulai dipakai oleh pemerintah Indonesia, dan resmi menjadi salah satu dari Istana Presiden Indonesia.

Pada tahun 1968 Istana Bogor resmi dibuka untuk kunjungan umum atas restu dari Presiden Soeharto. Arus pengunjung dari luar dan dalam negeri setahunnya mencapai sekitar 10 ribu orang.

Pada 15 November 1994, Istana Bogor menjadi tempat pertemuan tahunan menteri ekonomi APEC (Asia-Pasific Economy Cooperation), dan di sana diterbitkanlah Deklarasi Bogor. [1] Deklarasi ini merupakan komitmen 18 negara anggota APEC untuk mengadakan perdangangan bebas dan investasi sebelum tahun 2020.

Pada 16 Agustus 2002, pada masa pemerintahan Presiden Megawati, diadakan acara "Semarak Kemerdekaan" untuk memperingati HUT RI yang ke-57, dan dimeriahkan dengan tampilnya Twilite Orchestra dengan konduktor Addie MS

Pada 9 Juli 2005 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melangsungkan pernikahan anaknya, Agus Yudhoyono dengan Anisa Pohan di Istana Bogor.

Pada 20 November 2006 Presiden Amerika Serikat George W. Bush melangsungkan kunjungan kenegaraan ke Istana Bogor dan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kunjungan singkat ini berlangsung selama enam jam.
Bangunan dan ruangan di Istana Bogor.


17. Kawasan Puncak di Bogor







Kawasan Puncak dikenal sebagai tempat yang dingin dan segar dan penuh dengan wilayah pegunungan yang alami, sehingga menjadi salah satu tempat wisata utama di Jawa Barat. Keadaan seperti ini sangat berbeda dengan kondisi ibukota Jakarta yang penuh dengan polusi, panas dan tidak nyaman. Hal ini membuat kawasan puncak sebagai tempat berlibur sejenak, terutama pada akhir pecan oleh banyak warga Jakarta. Tak sedikit warga Jakarta yang memilih untuk memiliki villa di kawasan ini. Selain suasana yang nyaman , kawasan Puncak juga memiliki obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Tapi ingat, suasana macet akan menyelimuti Puncak pada setiap akhir pekan. Salah satu aktivitas yang menarik adalah makan jagung bakar saat malam hari di Puncak.

Kebun Teh Gunung Mas





Kawasan kebun teh ini sudah terkenal sejak dulu sebagai daerah penghasil teh utama di Jawa Barat. Kawasan ini dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara berapa gitu. Di tempat ini, Anda dapat melihat proses produksi teh dari pemetikan teh hingga pemrosesannya menjadi daun teh kering siap konsumsi. Aktivitas berjalan kaki mengelilingi kebun teh ini merupakan pengalaman yang menyenangkan dan dapat merelaksasi suasana hati yang tegang dengan kesibukan sehari-hari di Jakarta. Saat yang paling menyenangkan adalah ketika saat panen daun teh telah tiba.


Taman Safari Indonesia






Taman Safari yang terletak di Cisarua, Puncak, Bogor ini merupakan tempat yang cocok bagi keluarga untuk berlibur dan menyaksikan dari dekat kehidupan lebih dari 2.500 jenis hewan seperti macan, singa, beruang amerika, zebra, panda, gajah dan berbagai macam hewan lagi, pada habitatnya yang natural, tidak seperti di kebon binatang seperti biasa. Hewan-hewan dibiarkan hidup lepas dan Anda dapat menyaksikan benar-benar dari jendela mobil Anda. Kawasan Taman Safari dilengkapi dengan Safari Garden Hotel, restoran, wahana berlibur lainnya.


Air Terjun Cilember

Air terjun ini berada di Desa Cilember, Cisarua. Sekitar 21 kilometer dari Bogor. Patokannya setelah sampai di USSU Hotel terus belok kiri dan menuju Balai Desa Cilember. Dari situ, air terjun ini dicapai dengan perjalanan kaki. Lokasi air terjun ini dilengkapi dengan taman kupu-kupu, arena bermain anak-anak dan tempat berkemah.

Bodogol Ekowisata
Bodogol Ekowisata resmi dibuka pada 12 Desember 1998 sebagai pusat pendidikan Cagar Alam Bodogol. Tempat ini terletak di bagian barat Taman Nasional Gunung Gede- Pangrango. Lokasi Bodogol Ekowisata dapat dicapai sekitar 1 jam berkendara dari Jakarta lewat Bogor menuju Sukabumi (melewati pintu gerbang kawasan Lido). Pengunjung dapat menyaksikan sejumlah hewan dan tumbuhan menarik.

Restoran Rindu Alam

Restoran Rindu Alam terletak di Puncak Pass. Berbagai sajian kuliner nusantaranya yang istimewa menjadi hidangan yang nikmat, di tengah dinginnya suhu di bagian tertinggi di kawasan Puncak ini. Selain itu pemandangan alam di ketinggian Puncak Pass menjadi lebih menarik saat menikmati minuman hangat.

CURUG CICURUG



CURUG CIBEUREUM


CURUG SAWER
 .

CIPANAS



SITU SUKARAME


SITU GUNUNG


Situ Gunung terletak di kaki Gunung Pangrango, Kecamatan Kadu Dampit lebih kurang 16 Km sebelah Barat laut kota Sukabumi, dengan luas 120 ha dan ketinggian 850 M dpl. Jalan berkelok, diantara pohon Pinus dan Damar mengantar Anda memasuki area danau Situ Gunung, sambil merasakan sejuknya udara gunung, Anda dapat berjalan-jalan mengitari danau, melihat canda ria fauna yang ada seperti lutung, monyet, surili dan satwa lainnya. Untuk Anda yang hobi memancing, disini sering diadakan perlombaan memancing.




Lokasi hunting berada di jl Cibadak-Palabuhanratu-Cikidang. Bisa menggunakan mobil, motor dan berjalan kaki. Daya tarik lokasi ini untuk berburu binatang, perkemahan, sungai dan bebatuan. Fasilitas tempat makan, wc umum, parkir mobil, motor dan penginapan.






RAFTING / ARUNG JERAM

Olah raga Rafting/arung jeram, berada di dua lokasi 1. Citarik di desa Citarik kec. Cikidang +/- 20 km dari Cibadak. 2. Cicatih di desa Cicatih kec. Warungkiara +/- 20 km dari Cibadak. Arung jeram ini yang sangat mengasyikan karena berada di arus liar. Fasilitas ruang ganti, wc umum, parkir mobil, motor, dermaga dan penginapan ada di setiap lokasi.

OFFROAD

Lokasi offroad yang asyik bertempat di Kemuning resort kec. Nyalindung +/- 10 km dari pusat kota Sukabumi. Mobil khusus offroad-4wd. melepas penat di alam terbuka dengan bermain offroad. Fasilitas tempat makan, wc umum, parkir mobil dan motor.
DIVING


Tempat diving yang indah bertempat di Karang Antu +/- 70 km dari Palabuhanratu. Menuju lokasi menggunakan mobil, motor. Diving melihat ikan di dasar laut dan melihat terumbu karang. fasilitas tempat makan, wc umum, parkir mobil dan penginapan.



SURFING

Di seputar Pelabuhan Ratu, paling tidak ada sembilan titik lokasi main surfing. Dari Batu Guram, Karang Sari, Samudra Beach, Cimaja, Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, Ombak Tujuh sampai Ujung Genteng.
Masing-masing pantai punya sajian spesial. Tiap lokasi karakteristik ombak berbeda-beda. Rata-rata para peselancar menunjuk pantai Cimaja sebagai lokasi ideal. ”Ombaknya bisa sampai tiga meter. Di sini, tipe ombaknya point break, artinya si ombak pecah pada karang. Jadi lebih menantang.



WISATA KELUARGA

WANA WISATA CANGKUANG


CIMALATI

WISATA ALAM

PERKEBUNAN GOALPARA



PONDOK HALIMUN




BUMI PERKEMAHAN SINUMPANG








GOA LALAY

siapa yang tidak kenal sebuah gua wisata dengan jutaan kelelawar yang hidup di dalamnya. Lokasi yang dekat dengan tempat wisata Pelabuhan Ratu ini menyimpan berbagai keunikan tersendiri. Sejak tahun 1937, Gua Lalay telah menjadi catatan tersendiri bagi para ilmuwan Belanda waktu itu. Sebuah kunjungan ilmiah pernah dilakukan di lokasi gua ini tepatnya 7 November 1937. Sedangkan gambar di Gua Lalay tersebut di publikasi tahun 1938 dalam sebuah jurnal de Tropische Natuur. Jaman dulu, Pelabuhan ratu lebih dikenal dengan Wijnkoopsbaai dan dalam kunjungan ilmiah waktu itu lebih banyak mengupas vegetasi di sekitar kawasn tersebut.
Barisan ratusan ribu kelelawar yang meliuk-liuk, menyerupai “awan hidup” yang keluar dari Gua Lalai, merupakan atraksi yang sangat menarik di waktu sore hari.

GOA SILUMAN

Gua ini sangat mudah dicapai, setelah sampai di Sukabumi ada bisa langsung menuju ke arah Segaranten. Setelah sampai di Nyalindung ada akan menemui pertigaan ke arah Nyalindung dan Segaranten, anda harus memilih jalur Segaraanten. Setelah sekitar 1.5 km, ada akan sampai di pintu gerbang Gua Buniayu. Dari pintu gerbang masuk sekitar 500 meter dan sampailah di lokasi wisata gua Buniayu. Kalau anda senang tinggal bersama penduduk setempat, di kawasan buniayu terdapat satu rumah dengan kamar berjumlah 2 dan satu tempat tidur yang di luar kamar dan kapasitas bisa untuk 7-10 orang. Rumah yang bisa digunakan adalah rumah Ibu Isah yang terletak di dekat Gua Buniayu. Namun kalau anda lebih suka tidur di tempat yang nyaman sperti tinggal di hotel, mungkin bisa tinggal atau cari hotel di kota Sukabumi yang berjarak sekitar 45 menit dengan mobil.



TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK

Gunung ini dapat didaki dari beberapa jalur diantaranya jalur yang umum sering dipakai adalah jalur dari Wana Wisata Cangkuang Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, dari Cangkuang ini ada dua jalur yakni jalur lama yang menuju puncak Gunung Salak 1 dan jalur baru yang menuju Kawah Ratu. Jalur yang penuh dengan nuansa mistik untuk berjiarah adalah jalur dari Wana Wisata Curug Pilung, Desa Giri Jaya, Kecamatan Cidahu. Jalur lainnya adalah jalur Desa Girijaya dan Jalur Desa Kutajaya / Cimelati. Jalur yang banyak terdapat air terjunnya adalah jalur Pasir Rengit.

GUNUNG GEDE

Gunung Gede mempunyai keadaan alam yang khas dan unik, hal ini menjadikan Gunung Gede sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama. Gunung Gede juga memiliki keanekaragaman yang terdiri dari ekosistem sub-montana, montana, sub-alpin, danau, rawa, dan savana. Gunung Gede terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis di antaranya burung langka yaitu Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan burung hantu (Otus angelinae). Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977, dan sebagai Sister Park dengan Taman Negara di Malaysia pada tahun 1995.







WISATA BAHARI


UJUNG GENTENG


Keunikan pantai Ujung Genteng yaitu kita bisa menikmati matahari terbit juga matahari terbenam, mungkin sangat cocok bagi yang suka dengan Fotografi. Pantainya masih cukup bersih dengan khas pesisir pantai selatan yang terkenal bersih airnya. Dipesisir pantai tidak terdapat ombak karena sudah tertahan oleh beting karang yang berada sekitar 500m sebelum garis pantai. Pada saat pasang air laut memenuhi pantai dengan kedalam 0,5 ~ 1 meter, sangat cocok untuk berendam, bermain perahu karet, juga aktifitas lain seperti kolam luas dengan air yang berarus tenang. Untuk yang suka memancing di Ujung Genteng merupakan tempat yang sering dikunjungi oleh para pemancing dari daerah lain yang menurut mereka ikannya lebih banyak & cukup bervariasi, Konon juga masih banyak ikan Marlinnya. Bagi yang suka dengan ketenangan bisa dirasakan di pantai Ujung Genteng ini, apalagi garis pantai yang panjangnya mencapai ±6 Km dan menghadap arah barat, begitu indah bila dinikmati pada saat matahari terbenam. Juga yang suka bertualang dengan kendaraan 4WD, Trail Bike & MTB didaerah Ujung Genteng tempatnya cukup menarik.

PALABUHANRATU


Pelabuhan Ratu, terletak kurang lebih 60 km arah selatan Kota Sukabumi ini. Pantai ini merupakan salah satu obyek wisata kebanggaan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Obyek wisata ini cukup terkenal berkat panorama alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, dan hamparan pasirnya yang luas.
Daya tarik Pantai Pelabuhan Ratu ialah kondisi gelombang air lautnya cukup cocok bila digunakan untuk olahraga surfing, sebab ketinggian gelombangnya cukup stabil. Dengan kondisi air yang seperti itu, maka di pantai ini terdapat beberapa tempat surfing yang sering dikunjungi wisatawan, yaitu Batu Guram, Karang Sari, Cimaja, Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, Ombak Tujuh, dan Ujung Genteng. Beberapa tempat surfing tersebut ramai dikunjungi para wisatawan tepatnya pada bulan Mei hingga Oktober, saat kondisi ombak sedang tinggi.

Sebagai kota wisata Palabuhanratu dilengkapi dengan beragam fasilitas bagi para wisatawan. money Changer dan Tourist Information Centre terletak di jalan Kidang Kencana, yang merupakan jalan utama Kota Palabuhanratu. Penginapan dari skala hotel melati hingga hotel berbintang tersedia dengan berbagai keunikannya, Samudra Beach Hotel. merupakan hotel berbintang lima yang memiliki desain unik retro gaya 70an. Bagi yang ingin menikmati nuansa mediterania berpadu seni tradisional yang kental terdapat Padi-padi Beach Resort and Hot Spring. Bagi yang menginginkan nuansa bungalow terdapat Ocean Queen Resort.

Pantai Karang Hawu


Pantai Karang Hawu memiliki panorama alam yang indah, udaranya sejuk, dan hamparan pasirnya yang luas dan lembut. Di tempat ini, pengunjung dapat melakukan aktivitas seperti surfing, berenang, dan memancing. Selain itu, pengunjung juga dapat berlari-lari, jalan santai, maupun duduk bersantai di atas pasir yang lembut sambil menghirup udaranya yang sejuk dan melihat tebing dan karang yang tampak menakjubkan.Konon, karang yang menjorok ke laut itu merupakan singgasana Nyai Roro Kidul, penguasa Laut Selatan.

Pada beberapa cekungan batu karang itu terdapat genangan air yang jernih. Banyak para pengunjung yang memanfaatkan air itu untuk mandi atau membasuh mukanya karena hal itu diyakini dapat membawa berkah. Bahkan tak sedikit pengunjung yang sengaja memasukan air tersebut ke dalam botol untuk dibawa pulang.